Ada banyak alasan untuk melakukan pivot, tetapi pastikan kamu hanya melakukan pivot jika diperlukan. Iringi juga dengan perencanaan yang matang dan bijaksana. Karena banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan, berikut ini kami bagikan 5 hal yang perlu founders lakukan sebelum memutuskan untuk pivot.
1. Fokus pada masalah, bukan solusi
Salah satu kesalahan founder yang umum terjadi yakni mereka hanya fokus menemukan solusi dan menghabiskan banyak waktu untuk sesuatu yang belum tentu berhasil. Sebaiknya pahami apa permasalahan yang sedang kamu hadapi sebelum mencari solusinya.
Tanamkan pola pikir visioner untuk menjadi founder hebat yang dapat menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ada di dunia. Apabila seorang founder tidak dapat memprediksi masa depan, kamu berisiko bertemu dengan yang namanya kegagalan.
Agar bisa lebih fokus pada masalah daripada solusi, pertama-tama buatlah kerangka masalah yang perlu kamu pecahkan, bukan solusi yang akan kamu bangun. Bayangkan kamu seorang dokter yang harus mengobati seorang pasien. Sebelum mengobati gejala penyakitnya, kamu perlu tahu terlebih dahulu penyebab munculnya penyakit yang diderita pasien tersebut.
2. Kombinasikan firasat dengan penalaran logis
Contoh kasus, kamu sedang mengembangkan startup di bidang financial technology dan kamu sudah melakukan segalanya untuk mencapai targetmu. Namun, kamu merasa tidak ada perkembangan yang signifikan, padahal kompetitormu di bidang yang sama telah berhasil membentuk pasar mereka sendiri.
Dalam menemukan Product-Market Fit, kamu perlu tahu kapan harus terus berjuang untuk mengembangkan startup-mu dan kapan harus pivot. Kemampuan ini berasal dari kombinasi antara firasat dan logika. Ketika firasatmu tahu bahwa kamu tidak berada di jalan yang benar, kamu permu memutar otak untuk dapat memahami mengapa caramu tidak berfungsi untuk target pasarmu.
Penalaran logis yang dikombinasikan dengan firasat memberikan kamu kepercayaan diri untuk pivot dan mempertimbangkan kembali apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar. Hal ini wajar, karena dalam perjalanan startup ada kalanya kamu perlu bertahan dan ada kalanya kamu perlu pivot. Untuk mendapatkan keyakinan di jalan yang benar, validasi firasatmu dengan logika dan penelitian agar tidak terjebak dalam dilema tak berujung.
3. Dengarkan feedback dari pelanggan
Jadikan feedback yang kamu terima dari pelanggan sebagai indikator untuk menentukan apakah kamu harus melakukan pivot atau tidak. Jika kamu terus mendapat feedback negatif dari pelanggan seperti “harga terlalu mahal”, “fitur tidak memadai”, “proses pembelian terlalu rumit”, atau bahkan “ada produk lain yang lebih baik daripada produlmu”, mungkin ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbanganmu sebelum memutuskan untuk pivot.
4. Buat deadline MVP
Minimum viable product (MVP) adalah salah satu strategi pengembangan produk dalam startup. Sebelum memutuskan untuk pivot, sebaiknya buat deadline MVP terlebih dahulu. Deadline yang agresif dapat mencegahmu agar tidak terhanyut memikirkan detail yang sebenarnya tidak penting untuk startupmu.
Sampai deadline yang ditentukan, MVP kamu harus mengenai inti masalah yang ingin dipecahkan. Pastikan kamu tidak terjebak dalam satu ide atau produk yang kamu bangga-banggakan saat ini.
5. Pastikan keputusan pivot menghadirkan peluang untuk berkembang
Pivot bisa menjadi keputusan yang menguntungkan startup ketika sedang mengalami hambatan atau tidak bisa melangkah lebih jauh lagi. Namun, jika kamu memutuskan pivot tanpa memikirkan ke mana arah pergi selanjutnya, kemungkinan besar kamu akan menemukan hambatan lain dalam keadaan yang berbeda.
Guna mencegah hal tersebut, pastikan kamu tidak hanya mempertimbangkan untuk beralih dari jalan awalmu, tetapi juga mempertimbangkan peluang yang mungkin muncul untuk pertumbuhan startup dan ekspansi di jalur barumu.
Jika pasar yang baru lebih kecil, basis pelanggan kurang beragam, atau terlalu banyak kompetitor, maka tidak ada gunanya mengambil risiko untuk pivot dan memulai bisnis lain. Jadi, teruslah mencari jalan baru yang punya peluang bagus untuk startupmu ke depannya.
Itu dia 5 hal yang perlu founders lakukan sebelum pivot demi mencapai kesuksesan bisnismu. Temukan pula tips dan trik lainnya di blog 1000 Startup Digital untuk menambah wawasanmu seputar startup.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini