Simpan pengumuman besarmu untuk nanti. 😉
Membangun bisnis yang sukses membutuhkan daya tarik konsumen. Namun, hal tersebut tidak dapat kamu raih begitu saja dalam satu hari. Jadi, mengapa banyak perusahaan yang baru mengadakan pengumuman produk secara besar-besaran di hari peluncuran? Padahal, strategi tersebut cenderung memiliki banyak resiko, loh.
Jika startupmu belum diketahui banyak orang, coba terapkan ‘soft launching’ atau peluncuran secara diam-diam. Tidak perlu melakukan sesuatu yang heboh atau besar, karena memang belum waktunya kamu tiba di tahap itu.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa startup yang masih ditahap awal disarankan untuk melakukan peluncuran secara diam-diam. Simak baik-baik ya, founder!
1. Efek nihil dari pre-release publicity
Sebelum tanggal peluncuran, startup seringkali melakukan pre-release publicity yang bertujuan mempublikasikan kepada publik bahwa mereka akan meluncurkan produk baru.
Pre-release publicity umumnya diawali dengan penulisan press release yang diunggah lewat media sosial dan website, menggunakan landing page dengan beta signup atau email list signup. Setelah itu, biasanya startup akan mendapatkan ucapan selamat atas peluncuran produk dari koneksi terdekatnya.
Namun kenyataannya, banyak founder yang bingung, mengapa tidak ada calon konsumen yang mendaftar ke dalam beta program atau email list mereka. Ditambah lagi, mereka gagal meraih exposure dari media karena peluncuran produk dianggap kurang menarik. Startup juga tetap kesulitan untuk menjadi viral meskipun koneksi mereka telah mengetahui adanya peluncuran produk.
2. Ucapan selamat bukan berarti kesuksesan
Peluncuran produk adalah langkah pertamamu dalam mengenalkan produk ke publik. Jadi, mendapatkan ucapan selamat atas peluncuran produk bukan berarti kamu telah meraih kesuksesan.
Sering kali, founder terbawa suasana bahagia atas peluncuran produknya sehingga lupa memprioritaskan langkah selanjutnya yang justru lebih penting.
Saat memulai sesuatu, kamu tidak perlu membuat seluruh dunia mengetahuinya. Kamu cukup menginformasikan orang-orang terdekat yang dapat membantumu. Tidak perlu berambisi untuk menjadi viral, karena yang kamu butuhkan hanyalah daya tarik dari target konsumen.
3. Risiko dari peluncuran produk besar-besaran
Tanpa adanya daya tarik, kamu akan kesulitan untuk membedakan apakah produk yang kamu harapkan akan disukai orang-orang, akan serupa dengan produk yang dapat membuat startup-mu sukses. Mengadakan pre-release publicity berisiko menawarkan calon konsumen sebuah barang ‘palsu,’ alias produk yang dapat saja kamu ubah nantinya sesuai kondisi pasar.
Saat startup-mu sudah mempunyai pelanggan, dan pelanggan tersebut membeli produkmu yang menurut mereka bernilai, produkmu dapat saja terlihat berbeda dengan ide awal yang kamu tawarkan saat peluncuran produk.
Coba bayangkan, jika kamu mengundang seluruh dunia untuk melihat peluncuran produk, nantinya kamu pasti akan mendapat banyak komentar dan komplain berdasarkan ekspetasi orang-orang terhadap produkmu di awal peluncuran.
4. Siapa target konsumenmu yang sesungguhnya?
Saat meluncurkan sebuah produk, yang terpenting adalah melayani calon konsumen yang akan paling berpengaruh dalam membentuk pasarmu. Temukanlah konsumen yang membutuhkan produkmu, dan fokuslah untuk menjual produkmu kepada mereka.
Peluncuran besar-besaran hanya akan menimbulkan beragam risiko. Mulai dari tingginya ekspetasi, hingga konsumen yang kecewa dengan produkmu yang berubah. Tentu saja, hal ini bukan berarti kamu harus terus beroperasi tanpa publikasi. Selain memberi tahu keluarga dan teman terdekat tentang bisnismu, seluruh publikasi yang kamu lakukan harus ditargetkan sesuai target konsumenmu.
Setelah startup-mu tumbuh, memiliki sejumlah pelanggan loyal, barulah kamu dapat beraksi dalam skala besar. Buatlah kerja sama seperti partnership, rancang milestone/tonggak pencapaian perusahaan, promo diskon besar, dan hal lainnya sebagai validasi nilai produkmu bagi konsumen. Di tahap itulah kamu punya alasan untuk membuat orang-orang beraksi membeli produkmu.
Bagaimana, founder? Sudah mengerti cara merancang peluncuran produk yang benar? Pantau terus blog #1000StartupDigital untuk tahu lebih banyak seputar cara membangun startup, ya!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini