Sebuah produk yang ciamik hadir dari sebuah ide, maka pantang bagi seorang entrepreneur untuk meremehkan kekuatan ‘ide’. Ide tersebut akan bertransformasi menjadi sebuah strategi yang bisa kamu gunakan, bagaikan bermain catur di ekosistem bisnis Indonesia, syukur-syukur sampai mendunia.
Namun hal yang harus kamu garisbawahi adalah ide dan strategi yang brilian butuh konsistensi. Bila strategimu terlalu melenceng dari identitas produk maupun brand kamu, maka akan terjadi chaos dalam peluncuran produkmu. Amit-amitnya lagi, produkmu tidak menjawab kebutuhan pelangganmu, bahkan tidak menjaring pelanggan baru sama sekali.
Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan strategi emas tersebut?
Mengenal Apa Itu Strategi Produk
Strategi produk dianggap sebagai salah satu rencana tingkat tinggi yang bertujuan utnuk mendefinisikan unique value proportion (proporsi dan nilai unik sebuah produk) dari produk baru, target audiens kamu, dan bagaimana produkmu bisa memenuhi tujuan utama dalam bisnismu, dari A-Z.
Ini dikenal juga sebagai strategi pengembangan produk, sebuah fondasi yang penting untuk menghubungkan kebutuhan pengguna dengan tujuan untuk mengomunikasikan tujuan sebenarnya dari produk. Nah, ini adalah langkah pertama dalam mengubah visi produk menjadi tindakan.
Dalam proses ini pun akan terjadi iterasi, serta mengumpulkan product feedback dan mengetes product market fit. Semua hal ini penting adanya, untuk mempertemukan antara visimu dan kebutuhan pengguna. Karena kalau tidak, idealismemu pun tidak akan berdaya guna bagi pengguna-penggunamu.
Kegunaan Strategi Produk bagi Bisnismu
Tidak selamanya tindakan spontan berbuah baik bagi seorang entrepreneur. Maka dari itu, pahamilah kegunaan dari menciptakan strategi produk dalam pelaksanaan bisnismu:
- Mempertajam market research yang akan kamu lakukan — dengan strategi peluncuran produk yang matang, maka kamu pun akan terpancing untuk melakukan market research yang sama tekunnya, dan menghasilkan pengenalan akan user yang semakin baik.
- Memperkuat tim product — strategi yang baik tentu akan memicu performa kerja tim product untuk terus berinovasi dan serius dalam menggarap produk. Maka, ciptakanlah benchmark yang membuat mereka aktif dan semakin inovatif.
- Mempertegas unique selling proposition (USP) produkmu — dengan mempertegas nilai jualmu, kamu juga bisa memiliki daya beda dibanding kompetitor, bahkan startup distruptor lainnya. Meski industri yang kamu tekuni saat ini sedang digandrungi pun, kamu bisa memberikan solusi yang berbeda.
- Menarik perhatian investor — dengan memiliki market yang jelas, tim yang inovatif dan USP yang jelas, maka investor mana yang tidak akan melirik produk kamu? Manfaatkan keadaan ini untuk beralih dari bootstrapping dan kembangkan idemu dengan pendanaan yang lebih mumpuni.
Bagaimana Sebaiknya Kamu Memulai
Ada empat strategi umum yang bisa kamu jadikan acuan:
- Leader/alpha strategy: strategi ini berfokus pada pembuatan produk yang bertujuan untuk menjadi the beast of the market alias merajai pasar.
- Challenger/quality strategy: strategi ini lebih mengacu kepada posisi di mana kamu menantang produk utama di pasar saat ini dengan menawarkan versi berkembang atau fitur-fitur lain yang tidak dimiliki, bahkan dianggap tidak nyaman bagi market dari kompetitormu.
- Niche/focus strategy: pada strategi ini, dibanding menguasai pasar, kamu lebih berfokus pada target pasar yang sudah sangat kamu ketahui kebutuhannya, sangat spesifik, dan kemungkinan besar akan sangat bergantung pada keberadaan produkmu. Contohnya saja, aplikasi untuk membantu PNS di daerah terpencil, atau tracker harga jual produk mentah untuk petani desa.
- Cost strategy: strategi ini bisa kamu gunakan bila strategi yang kamu tawarkan berkutat pada harga dan promo potongan harga. Dibanding menawarkan yang ‘lebih baik’, kamu menawarkan yang ‘lebih murah’.
Ada sebuah kutipan menarik dari Elliot Mouilett, seorang Product Manager di DashThis (sebuah perusahaan software di Kanada): Memiliki strategi produk berarti memiliki arah yang jelas yang dapat dirujuk oleh tim Anda untuk memahami di mana mereka harus memfokuskan energi dan memprioritaskan mereka. Tanpa strategi, perbedaan pendapat tentang di mana fokus harus berada di seluruh tim dapat menyebabkan konflik berulang ketika memutuskan prioritas berikutnya. Setiap orang cenderung memperjuangkan apa yang mereka anggap sebagai prioritas utama berdasarkan realitas mereka dan apa yang mereka lihat atau dengar.
Semangat terus untuk menggagas produk-produk yang cemerlang, ya, founders!
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini