Business plan dapat menjadi senjata yang mumpuni ketika seorang pendiri berhadapan dengan investor. Rencana bisnis yang masih ada di pikiran pendiri tidaklah menjadi hal yang konkret sehingga harus dituangkan di atas kertas dalam bentuk business plan. Tanpa adanya business plan yang jelas, investor tidak akan mau berdiskusi, apalagi menggelontorkan dana investasi.
Tidak hanya itu saja, business plan ternyata memberikan banyak manfaat seperti kejelasan rencana strategis bisnis dapat membantu menentukan poin penting dalam usaha. Kemudian memperbesar potensi keberhasilan bisnis karena tujuan serta visi misi menjadi lebih jelas, serta dapat memprioritaskan sumber daya sesuai kebutuhan. Berikut ini merupakan tips dalam membuat business plan yang menjanjikan, terutama ditilik dari sudut pandang investor, berdasarkan artikel dari Harvard Business Review.
Fokus pada pasar
Perhatikan bahwa saat pendiri mencari investor, pola pikir investor adalah ingin memberikan dananya ke perusahaan yang fokus digerakkan oleh pasar, dibandingkan yang didorong oleh teknologi atau layanan. Menurut investor, yang lebih penting adalah tentang:
Seperti apa potensi pasarnya?
Bagaimana dengan sistem penjualannya?
Seperti apa gambaran tentang laba produk?
Hal-hal tersebut lebih penting daripada daya tarik atau fitur teknis produk yang pada umumnya kerap diunggulkan oleh pendiri. Tips terbaik untuk meyakinkan pasar potensial adalah dengan melakukan demo terhadap manfaat pengguna, mengidentifikasi minat pasar, dan mendokumentasikan klaim pasar.
Tunjukkan tentang manfaat pengguna
Menurut artikel yang dipublikasikan di Harvard Business Review, kapitalis ventura akan mendukung perusahaan di hampir semua industri jika dapat membuktikan manfaat pengguna. Misalnya dengan menuliskan tentang pendekatan penjualan. Terlebih apabila semuanya dapat membayar biaya pelanggan dalam enam bulan, setelah itu produk akan berhasil dalam “mencetak uang”.
Kapitalis ventura tahu jika instrumen, mesin, dan layanan yang ‘membayar sendiri’ (break even point) dalam waktu kurang dari satu tahun adalah pembelian wajib bagi banyak pelanggan potensial. Jika periode pengembalian ini kurang dari dua tahun, ini adalah kemungkinan pembelian. Namun jika lebih dari tiga tahun, mereka tidak mendukung produk tersebut.
Mencari tahu tentang minat pasar
Dalam business plan, pendiri harus memberikan bukti bahwa pelanggan tertarik dengan klaim manfaat pengguna dan mereka menyukai produk atau layanan tersebut. Rencana bisnis harus mencerminkan tanggapan positif yang jelas dari prospek pelanggan. Apakah prospek benar-benar ingin membeli dan menggunakan produk kita setelah dilakukan penawaran? Poin ini menjadi sangat penting untuk digarisbawahi.
Dikutip dari artikel Harvard Business Review, panel dari MIT menawarkan dua alternatif terkait minat pasar. Pertama, pendiri dapat mengalokasikan beberapa pelanggan untuk menggunakan prototipe dan mendapatkan evaluasi tertulis dari produk, serta sejauh mana minat mereka terhadap produk tersebut.
Selanjutnya, para pendiri mungkin menawarkan produk kepada beberapa pelanggan potensial dengan potongan harga yang besar jika mereka membayar sebagian dari biayanya. Misalnya sepertiga biaya di muka sehingga perusahaan dapat membangun produk tersebut. Perusahaan tidak hanya dapat mengetahui apakah ada pembeli potensial tetapi juga mendemonstrasikan produk kepada calon investor dalam kehidupan nyata.
Kemudian, apabila investor sudah memahami perusahaan secara kualitatif, mereka dapat mulai melakukan beberapa analisis kuantitatif. Salah satu cara yang paling umum dengan menghitung nilai perusahaan berdasarkan hasil yang diharapkan pada tahun kelima setelah investasi. Karena risiko dan imbalan sangat berkaitan, investor akan mempercayai perusahaan dengan produk yang dikembangkan sepenuhnya dan tim manajemen yang terbukti harus menghasilkan antara 35% dan 40% dari investasi mereka. Sementara perusahaan dengan produk dan tim manajemen yang tidak lengkap diharapkan menghasilkan 60% dari pengembalian gabungan tahunan (annual compounded returns). Tujuan dari penghitungan tersebut adalah investor dapat menentukan berapa persen yang harus mereka miliki untuk mewujudkan keuntungan.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini