Pernahkah kamu menanyakan judul artikel ini?
Setiap orang punya 24 jam yang sama. Namun, apa yang membedakan waktu dalam sehari seorang presiden (misalnya), dengan kita?
Mengapa ada orang yang bisa mencapai tujuannya, sedangkan yang lain tidak?
Mengapa ada orang yang berhasil melakukan manajemen waktu, sedangkan sisanya tidak?
Mengapa banyak orang menuliskan ‘ingin produktif’, ‘ingin pinter manajemen waktu’, atau ‘ingin fokus mencapai hal penting’ ketika menuliskan resolusi setiap tahun, namun di akhir tahun ia tidak berhasil mencapainya?
Semua pertanyaan itu akan dijawab jika kamu berhasil mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Pada dasarnya, itu dibagi dalam tiga bidang utama, menurut Erich C. Dierdorff yang menuliskan pemikirannya dalam artikel Harvard Business Review. Lebih lengkapnya dijelaskan seperti ini.
Mengembangkan keterampilan kesadaran
‘Kesadaran’ dalam konteks ini adalah berpikir realistis tentang waktu yang kamu miliki dan memahami bahwa sumber daya yang dimiliki jumlahnya terbatas. Beberapa saran terkait mengembangkan keterampilan kesadaran antara lain:
– Kamu dapat mencari waktu di mana kamu menampilkan kinerja terbaik, dan prioritaskan tujuan utamamu agar dapat dikerjakan di waktu tersebut.
– Perlakukanlah waktu seperti uang. Kamu perlu membagi kategori waktu menjadi ‘waktu tetap’ (pekerjaan yang harus dilakukan) dan ‘waktu bebas’ (pekerjaan yang ingin dilakukan).
– Mencoba untuk mencatat waktu, seperti berapa lama waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan tugas, bukan berapa banyak waktu yang tersisa.
– Mencoba mempraktikkan ‘perspektif masa depan’, yaitu bagaimana tugas yang harus dilakukan saat ini akan membantu atau merugikanmu di masa depan.
– Menghindari ‘sunk cost fallacy’, atau kekeliruan sikap terhadap biaya yang hangus. Contohnya jika kamu berpikir menghabiskan terlalu banyak waktu ketika mengerjakan sesuatu, kamu dapat mundur sejenak dan mengevaluasi kepentingannya. Contohnya, apakah hasilnya berharga? Siapa yang akan terpengaruh jika ini selesai atau tidak selesai? Dan pertanyaan evaluasi lainnya.
Mengembangkan keterampilan pengaturan
Pengaturan adalah keterampilan dalam merancang dan mengatur tujuan, rencana, jadwal, dan tugas sehingga waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien.
– Jangan hanya mencantumkan tugas serta event yang akan berlangsung saja. Namun, kamu perlu pemprioritaskan kegiatan dan hal lain yang wajib dilakukan.
– Tugas yang mendesak dan penting harus dilakukan terlebih dahulu.
– Menggunakan aplikasi kalender. Kamu dapat mencatat tanggal, tenggat waktu, atau detail penting lainnya dalam kalender. Agar lebih mudah, kamu dapat memasukkan entri label atau mengkategorikannya berdasarkan warna.
– Menjadwalkan waktu untuk diri sendiri, terutama untuk mendedikasikan proyek terpenting dalam hidupmu.
– Mengurangi kesalahan perkiraan. Saat menyusun rencana, mintalah umpan balik dari pihak yang netral tentang perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu.
– Mencoba menyelesaikan setengah dari tujuan yang ditetapkan, terutama untuk tujuan yang sangat menantang. Kamu dapat ‘mencicilnya’ dengan menyelesaikan setengah tujuannya agar tidak terlalu sulit.
Mengembangkan keterampilan adaptasi
Keterampilan adaptasi adalah tentang memantau penggunaan waktu ketika melakukan aktivitas, termasuk menyesuaikan dengan interupsi atau mengubah prioritas.
– Mencoba untuk melakukan ‘habit stacking’ atau menumpuk kebiasaan. Contohnya adalah dengan melacak kemajuan harian setiap malam ketika jeda waktu makan malam.
– Menggunakan trik waktu singkat. Ketika tugas sulit, berikan target maksimal 15 hingga 30 menit ketika mengerjakan, sehingga kamu dapat memulai pekerjaan tersebut dan berhasil mengalahkan rasa menunda-nunda.
– Membuat pengingat dengan jelas. Tidak hanya satu atau dua kata yang berkaitan dengan tugas, namun buatlah pengingat yang menekankan pentingnya tugas, kualitas yang diharapkan, atau aspek lain yang penting.
– Membuat rencana darurat.
– Membuat slot waktu agar tidak ada orang yang mengganggu dan blokir situs media sosial selama waktu kerja kritis.
Semoga tips dan trik di atas dapat membantumu mencapai keterampilan manajemen waktu yang lebih hebat lagi, ya!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini