Apa alasanmu membangun startup?
Jika seorang pendiri ingin membangun startup karena merasa resah dengan permasalahan yang ada, alasan ini bisa disebut sebagai alasan yang tepat. Sekarang, kita fokus terhadap permasalahan, dan mengesampingkan tentang pendapatan, pemasaran, strategi dan lain-lain.
Startup yang berhasil memecahkan masalah dengan tepat, akan mengarah pada solusi yang tepat. Namun tantangannya, perusahaan kerap meleset dalam menganalisis masalah nyata yang terjadi, sehingga mereka dapat kehilangan peluang, sumber daya, dan solusi yang tidak tepat sasaran. Banyak perusahaan perlu lebih teliti dan berusaha lebih baik dalam mengajukan pertanyaan yang tepat dan mendefinisikan masalah sehingga mereka berhasil membangun produk yang bermanfaat.
Belajar dari peristiwa nyata yang terjadi, berikut adalah cerita tentang bagaimana memecahkan masalah dan mendefinisikan secara tepat lewat akar masalahnya. Hal itu akan sangat membantu ketika membahas solusi, karena lebih mudah dipecahkan dan mengarah pada terobosan yang inovatif.
Masalah minyak Subarctic
Pada tahun 1989, terjadi tragedi tumpahan minyak Exxon Valdez di Alaska Selatan. Tragedi ini disebut sebagai insiden terburuk di dunia, bahkan dalam sejarah. Hingga saat ini, sudah lebih dari 20 tahun semenjak peristiwa naas itu terjadi, tim pembersihan yang beroperasi masih kesulitan. Penyebabnya karena minyak menjadi sangat kental pada suhu rendah, yang mengakibatkan sulit untuk dipompa dari tongkang ke stasiun pengumpul di darat.
Dari kejadian yang kompleks tersebut, kemudian masalah mulai diuraikan. The Oil Spill Recovery Institute membingkai masalah dengan istilah “kekentalan bahan”, dan bukan “pembersihan minyak”. Mereka menggunakan bahasa yang tidak spesifik atau kata-kata yang berhubungan dengan industri perminyakan. Dengan kata lain, mereka menjelaskannya dengan bahasa secara general. Tujuannya ternyata untuk menarik saran baru dari berbagai bidang di luar industri minyak.
Selanjutnya, terobosan muncul dari seorang ahli kimia di industri semen. Ia dianugerahi $20.000 karena mengusulkan modifikasi peralatan konstruksi yang tersedia secara komersial yang akan menggetarkan minyak beku, sehingga menjaga minyak tersebut tetap cair.
Masalah suar matahari (The Solar Flare)
Di tahun 2009, NASA memutuskan bahwa mereka perlu cara yang lebih baik untuk meramalkan semburan matahari. Ini bertujuan untuk melindungi astronot dan satelit di ruang angkasa dan jaringan listrik di Bumi. Model yang telah digunakannya selama 30 tahun terakhir memprediksi apakah radiasi dari semburan matahari akan mencapai Bumi hanya dalam waktu empat jam dan akurasinya tidak lebih dari 50%.
Selanjutnya, masalah ini didefinisikan sebagai berikut. NASA tidak meminta solusi cara yang lebih baik untuk memprediksi jilatan api matahari. Mereka fokus membingkai masalah lewat tantangan data. NASA juga meminta para ahli dengan latar belakang analitik untuk menggunakan salah satu aset terbesar badan tersebut, yaitu data cuaca luar angkasa selama 30 tahun. Data tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan model perkiraan dengan prediksi yang lebih akurat. Melalui pendekatan ini, NASA tidak hanya mengundang para pakar dari berbagai bidang untuk membantu mereka, namun juga memungkinkan NASA untuk memberikan umpan balik dan memanfaatkan data arsipnya.
Tidak disangka, seorang insinyur frekuensi radio semi pensiun yang tinggal di pedesaan New Hampshire memberikan terobosan untuk masalah tersebut. Ia menggunakan analisis data dan algoritma prediktif asli untuk mengembangkan model peramalan yang memberikan waktu tunggu delapan jam dan akurasi 85%. Berkat hal itu, ia dianugerahi $30.000 karena berhasil membantu NASA.
Belajar dari kedua kisah nyata yang pelik tersebut, ternyata menganalisis akar masalah secara kritis mampu menguraikan benang kusut yang ada. Menganalisis dengan kritis, membuka pandangan baru terhadap teori dan opini dari pakar di berbagai bidang, ternyata dapat membantu mengartikulasikan masalah dengan lebih jelas. Dari situ, solusi dan terobosan dapat diraih dan menghasilkan hal inovatif.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini