Kepemimpinan adalah ilmu yang terus berkembang, termasuk ketika seseorang mengalami perubahan posisi, atau istilahnya naik tangga karier. Misalnya ketika kamu yang dulunya menjabat sebagai manajer, kini ditunjuk dan diberi tugas untuk bisa menjadi pemimpin atau leader.
Selain dari tanggung jawab yang lebih besar, ada perubahan drastis yang perlu dibiasakan oleh mantan manajer (karena sekarang sudah menjadi pemimpin).
Yang pertama adalah mengubah pola pikir dari yang semula spesialis menjadi generalis. Dahulu ketika masih menjabat sebagai manajer, pola pikir spesialis lebih diutamakan karena kebutuhan dalam memimpin satu fungsi kerja. Misalnya seorang manajer penjualan tentu akan fokus untuk mendalami spesialisasi penjualan, daripada mempelajari ilmu tentang penjenamaan, pemasaran, hingga sosial media audit.
Yang perlu diingat, mengubah pola pikir dari spesialis menjadi generalis ternyata butuh waktu. Awal mula mungkin kamu akan merasa kesulitan, bingung, dan timbul rasa tidak percaya diri dengan kemampuan untuk membuat penilaian yang baik. Namun, perasaan tersebut jangan sampai membuatmu jatuh ke dalam perangkap, yaitu melakukan fungsi atau ilmu yang kamu ketahui dengan baik secara berlebihan dan mengatur sisanya dengan seadanya karena tidak paham dasar ilmunya.
Jadi, best practice yang dapat diterapkan ketika seorang mantan manajer yang kini menjabat sebagai pemimpin adalah harus berlatih dalam membuat keputusan yang baik untuk bisnis secara menyeluruh (tidak hanya fokus pada satu bidang ilmu atau satu divisi saja). Untuk dapat melakukan hal itu, pemimpin perlu jeli dalam menelaah dan memahami bakat apa saja yang dimiliki oleh para anggota tim-nya. Setelah itu, pemimpin dapat melakukan delegasi tugas yang efektif. Jangan lupa tetapkan metrik yang tepat untuk mengevaluasi fungsi kinerja dari seluruh anggota tim.
Pemimpin perlu menambah wawasannya dalam pengetahuan umum tentang berbagai fungsi di perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk ‘mempertajam’ jawaban ketika harus mengambil keputusan. Lebih dalam daripada harus menganalisis, pemimpin harus dapat melihat dari banyak sudut pandang ketika memutuskan sesuatu, serta dapat menjelaskan alasan dari keputusan tersebut.
Selanjutnya, ada hal lain yang tidak kalah menarik dari perubahan pola pikir sebuah transformasi dari posisi manajer menjadi pemimpin. Ketika menjadi manajer, ada banyak detail yang harus dipikirkan. Jadi, tidak heran kalau manajer adalah orang yang ahli taktik karena mendalami hal-hal konkret dan memutuskannya secara cepat dan tepat. Lain halnya ketika seorang manajer kini harus menduduki posisi sebagai pemimpin. Ada banyak kegiatan dan dinamika berbeda yang harus dijalani sebagai pemimpin, misalnya menghadiri banyak pertemuan, membuat keputusan, serta mengatur growth dari proyek pada seluruh divisi.
Untuk melakukan tugas-tugas tersebut, pemimpin harus bisa melakukan hal sebaliknya dari yang dilakukan manajer, yaitu membebaskan pikiran dari hal-hal detail. Pemimpin harus lebih meluangkan waktunya ke hal-hal yang ‘lebih tinggi’ atau mengadopsi pola pikir strategis.
Mempelajari pola pikir strategis membutuhkan beberapa kemampuan penting yang dapat diasah.
Pertama, kamu perlu mengetahui kapan saat yang tepat untuk memperhatikan hal detail, dan kapan harus fokus pada gambaran secara keseluruhan (big picture). Jangan lupa bahwa hal detail dan big picture punya ‘benang merah’ yang menjadi koneksi, dan kamu harus jeli akan hal ini.
Yang kedua, kamu perlu berlatih untuk melakukan antisipasi dari pihak luar ketika menanggapi tentang kegiatan yang kamu lakukan. Pihak luar ini bisa jadi pesaing, regulator, media, hingga tokoh penting masyarakat.
Beberapa tips di atas dapat kamu terapkan ketika sedang shifting dari posisi manajer ke posisi pemimpin. Kamu juga perlu hati-hati karena keterampilan yang dimiliki dan membawamu ke posisimu saat ini mungkin bukan keterampilan yang diperlukan untuk membawamu ke tujuan kamu selanjutnya. Hal itu tidak mengurangi pencapaianmu di masa lalu, tapi itu semua bukan hal yang kamu butuhkan untuk perjalanan selanjutnya.
Jadi, menyeleksi keterampilan dan melakukan upgrade pola pikir adalah langkah awal yang bijak dalam mengantarmu ke gerbang perjalanan yang lebih tinggi.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini