Pernahkah kamu bayangkan: hampir setiap kegiatan di startup pasti akan melibatkan ‘presentasi’? Baik itu menjelaskan ide kepada anggota tim atau rekan kerja, menarik perhatian investor untuk pendanaan, hingga merekrut karyawan baru.
Presentasi adalah berkomunikasi di hadapan para audiens dan membicarakan suatu topik atau informasi. Dengan memiliki kemampuan komunikasi dalam presentasi yang hebat, kamu dapat membuat dirimu terlihat berbeda dengan pesaing atau orang lain. Audiens pun akan terpikat dan mengingat hal-hal penting yang kamu bicarakan. Untuk itu, kamu perlu berlatih tips presentasi hebat yang dapat memukau audiens, yang dikutip dari artikel Harvard Business Review berikut ini.
1. Semakin sedikit kata dan slide, semakin baik presentasimu
Ada cerita menarik dari perusahaan konsultan ternama McKinsey. Salah satu mitra memberi instruksi pada karyawan baru untuk mengurangi dek PowerPoint secara signifikan dengan mengganti setiap 20 slide dengan hanya 2 slide. Hal ini agar presentasi fokus pada poin yang penting saja.
Untuk itu, kurangi bagian presentasi pada dek yang sekiranya bukan merupakan topik utama. Beberapa pidato dan dokumen terkenal serta berpengaruh mayoritas durasinya pendek. Contohnya pidato Gettysburg yang panjangnya hanya 272 kata dan pidato pelantikan John F. Kennedy yang kurang dari 15 menit.
2. Tidak menggunakan poin-poin
Menyampaikan pesan pada presentasi menggunakan poin bukanlah cara yang efektif. Jika ingin pesanmu sampai kepada audiens, kamu bisa meniru cara Steve Jobs. Ia tidak pernah menampilkan poin-poin dalam deknya. Sebaliknya, ia menggunakan foto dan teks untuk memperkuat pesannya. Para ilmuwan menyebut gambar memiliki kekuatan lebih dalam menyampaikan makna, ini disebut dengan “superioritas gambar.”
Menurut ahli biologi molekuler John Medina, manusia memiliki kekuatan besar dalam mengingat gambar. “Dengarkan sepotong informasi, tiga hari kemudian kamu akan mengingat 10% darinya. Jika ditambahkan gambar, kamu bisa mengingat 65% informasinya.”
3. Berlatih menyampaikan vokal
Menurut studi penelitian oleh profesor pemasaran Wharton, Jonah Berger, pembicara yang memvariasikan kecepatan, nada, dan volume suara dirasa lebih efektif. Pembicara yang memodulasi suara akan tampak lebih percaya diri. Misalnya memberi suara lebih tinggi ketika menyampaikan poin utama, atau berhenti sejenak setelah menyampaikan poin penting.
Jadi, ketahui pesan mana yang menjadi fokus utama sehingga kamu dapat berlatih untuk memberi penekanan atau meninggikan nada ketika mengucapkan kalimat tersebut. Dengan begitu, presentasimu akan punya daya tarik lebih dan mudah dipahami oleh audiens.
4. Ciptakan momen menyenangkan dengan audiens
Tahukah kamu bahwa audiens tidak akan ingat data dan visual dek yang kamu sajikan? Yang mereka ingat adalah momen di mana presentasimu memberikan mereka kesan ‘wow’ dan menarik perhatian mereka.
Munculnya momen tidak terduga akan menarik perhatian audiens yang mudah bosan. Contohnya seperti presentasi Bill Gates pada tahun 2009 ketika menjelaskan tentang Bill & Melinda Gates Foundation yang punya program untuk mengurangi penyebaran nyamuk malaria. Sewaktu di atas panggung, Gates berkata, “Malaria ditularkan oleh nyamuk. Saya membawa beberapa ke sini supaya kalian semua bisa merasakannya.” Kemudian Gates berjalan ke tengah panggung, dan membuka tutup dari toples kecil berisi nyamuk yang tidak terinfeksi. “Kami akan membiarkan mereka berkeliaran di sekitar auditorium sedikit.”
Momen tersebut begitu berhasil menarik perhatian penonton karena termasuk momen ‘wow’.
Jadi, bagaimana sudahkah kamu siap untuk mempraktikkan tips di atas dan menjadi makin percaya diri ketika presentasi?
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini