Salah satu fase penting yang biasanya ada di startup adalah product roadmap. Fase ini merupakan rencana yang dibuat untuk menggambarkan visi, prioritas, hingga pengembangan produk ke depannya. Secara umum, tujuan dari dilakukannya product roadmap selain menjelaskan visi dan strategi produk adalah untuk mencegah tim melakukan kesalahan karena membuat produk yang tidak sesuai, memfasilitasi komunikasi antara tim, pemangku kepentingan, pelanggan, hingga menambah solidaritas dan inspirasi tim agar terus percaya dan bersemangat dalam mengembangkan produk.
Dalam membuat product roadmap, biasanya orang yang bertanggung jawab adalah product manager dan dibantu dengan dukungan tim lain seperti eksekutif, engineering, penjualan, pemasaran, hingga tim support.
Selanjutnya, jika membahas tentang ‘pengem- bangan produk’, maka sebenarnya hal itu masih terlalu luas cakupannya. Secara khusus, pengembangan produk dapat dibagi lagi ke dalam beberapa aktivitas:
1. Pengembangan Produk Berupa Inovasi
Digunakan untuk membuat kemajuan produk atau layanan sesuai dengan visi perusahaan.
2. Pengembangan Produk Berupa Iterasi
Digunakan untuk meningkatkan atau mendapatkan hasil yang lebih baik dari produk atau layanan yang sudah pernah ada sebelumnya.
3. Pengembangan Produk Berupa Operasi
Digunakan dengan tujuan memelihara produk atau menjalankan proses operasional bisnis.
Beberapa saran sebelum kamu membangun product roadmap antara lain:
- Buat visualisasi berdasarkan rencana mendatang secara rinci. Tujuannya untuk memudahkan tim lain membuat rencana yang relevan, sehingga antar tim memiliki rencana pengembangan yang sejalan.
- Jangan hanya fokus pada fitur yang ingin dibuat. Namun, cobalah menggali ke aspek lain seperti alasan-alasan di balik rencana yang kamu buat, masalah apa yang ingin dipecahkan, serta apakah masalah tersebut merupakan akar masalah (bukan hanya masalah yang hanya terlihat di permukaan). Selain itu, jabarkan mengenai nilai apa yang ingin kamu coba untuk sampaikan kepada pelanggan, karena hal ini sama pentingnya dengan merencanakan hasil produk.
- Buatlah rencana cadangan jika ternyata kamu harus mengubah rute atau mengambil arah yang lain (misal karena respon pasar atau keadaan lain yang mendesak). Sesuaikan juga dengan garis waktu (timeline) saat ada perubahan rencana.
- Tidak perlu terlalu jauh melakukan prediksi di luar garis waktu yang telah ditetapkan. Kadang, terlalu banyak perencanaan di waktu yang tidak tepat justru menyebabkan perubahan di kemudian hari, bahkan sebelum kamu melaksanakan rencana tersebut. Selain rugi dalam segi waktu, prediksi ini sekaligus bisa mengikis kepercayaan tentang rencana-rencana yang lainnya.
- Tidak perlu khawatir apabila tiap divisi memiliki hasil yang tidak rata satu sama lain. Mungkin ada divisi yang sudah lebih dahulu menghasilkan kemajuan dibandingkan dengan divisi lain. Begitu juga dengan beberapa hal yang lebih dipahami daripada rencana yang lain, sehingga hal ini tidak perlu dirisaukan.
Setelah membangun product roadmap, selanjutnya tim masih memiliki pekerjaan untuk mengkomunikasikan product roadmap ini ke tim yang lain. Untuk itu, inilah beberapa tips yang bisa kamu lakukan saat sedang dalam proses komunikasi product roadmap agar dapat berjalan dengan efektif:
1. Pertama kali, komunikasikanlah product roadmap dengan eksekutif.
Karena jika eksekutif memberikan lampu hijau, maka mereka dapat mendukung atau membangun kesepakatan dengan tim.
2. Product roadmap tidak untuk dibagikan ke semua orang yang ada di perusahaan, karena kebutuhan antar tim pasti berbeda.
Solusinya, kamu bisa mengkomunikasikan hal ini ke setiap divisi atau kelompok secara terpisah. Misalnya beberapa kelompok yang sangat mungkin diberi penjelasan mengenai product roadmap adalah divisi engineer, QA, penjualan, pemasaran, manajemen, layanan pelanggan, divisi kepuasan pelanggan, hingga keuangan.
3. Perhatikan kualitas presentasi dari product roadmap.
Tampilkan visual, grafik, bagan, atau bagian lain yang sekiranya menjadi nilai tambah saat presentasi dan membuatnya jadi menarik. Semakin menarik tampilan presentasi dari product roadmap, maka peluang untuk membangun komunikasi dan diskusi antar tim akan semakin terbuka lebar.
4. Saat presentasi, siapkan sistem untuk menjawab pertanyaan yang muncul dari tim.
Sistem tanya jawab ini berguna agar kamu bisa lebih mudah mendapatkan umpan balik. Saat menerima umpan balik, beberapa orang mungkin tidak merasa nyaman menyampaikan pendapat di muka publik. Untuk itu, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan survei anonim setelah presentasi selesai.
Itu tadi beberapa tips yang bisa kamu gunakan saat sedang berada di fase pengembangan produk. Bagaimanapun, mengontrol emosi dan manajemen stres juga perlu diterapkan saat membuat product roadmap. Karena tidak ada product roadmap yang sempurna. Product roadmap yang terbaik justru datang dari langkah-langkah yang sudah dijalani perusahaan yang terus dikembangkan dan dievaluasi sesuai dengan tujuan dan prioritas perusahaan.
. . .
Artikel ini telah terbit pada Buku Saku RINTISAN Edisi 11: Pendidikan. Silakan klik link ini
untuk membaca artikel eksklusif lainnya di RINTISAN.
Bagikan artikel ini