“Saya ingin sekali bikin startup, namun apakah usia menjadi penghalang?”
“Umur saya sudah tidak lagi muda, apakah akan memengaruhi performa bisnis kedepannya?”
Beberapa kegalauan tentang membangun bisnis dan usia akan selalu menjadi pembahasan yang menarik dan klasik. Topik ini akan selalu ada, bahkan menjadi penyebab keresahan banyak orang yang akan memulai bisnis.
Mungkin usia bisa dilihat sebagai patokan atau standar yang berkaitan dengan risiko bisnis. Misalnya, bagi kamu yang berusia 20-an tahun, jika sewaktu-waktu mengalami kegagalan saat membangun startup, maka risikonya akan lebih kecil karena sebagian besar belum berkeluarga atau belum ada tanggungan. Pembahasannya bisa berbeda jika kamu yang berusia 30-an atau 40-an tahun dan membangun startup. Tentu saja akan ada risiko kegagalan karena kamu harus menanggung bisnis yang bangkrut, keluarga, serta beberapa tagihan finansial misalnya seperti cicilan rumah dan kendaraan.
Faktanya, setiap tahapan usia yang kita alami, perlu adanya keseimbangan mengenai risiko ketika ingin merintis startup. Ketika kita memasuki masa menjadi founder, kita harus rela kehilangan
beberapa aspek yang mungkin bisa kita jalankan saat tidak memilih untuk menjadi founder. Namun sisi positifnya, tidak ada yang mampu menghalangi kita untuk merealisasikan mimpi, bahkan faktor usia sekalipun.
Karena tidak seharusnya usia menjadi penghalang bagi mereka yang ingin membuat startup. Kita tengok contoh yang kontras antara Mark Zuckerberg yang memulai Facebook di umur 19 tahun dan Charles Flint yang mendirikan IBM di umur 61 tahun. Begitu pula dengan perusahaan lain yang para pendirinya mulai membangun bisnis di usia 50 tahun atau lebih, seperti Kawasaki, Porsche, Nestle, Starbucks, dan Adidas. Lantas, bagaimana dengan perusahaan yang pendirinya masih muda di umur 20-an tahun? Ada Microsoft, Apple, Disney, hingga Harley-Davidson.
Beranjak menjauh dari pembahasan tentang usia, hari ini kita semua hidup dalam realita baru. Internet dan teknologi tumbuh semakin pesat. Setiap orang, berapapun usianya, dapat memanfaatkan internet dan teknologi untuk mendirikan bisnis atau memulai startup. Semua informasi bisa didapatkan dari search engine, bahkan mitra kerja atau anggota tim startup bisa didapatkan hanya bermodalkan jari atau pintar. Dengan banyaknya kemudahan ini, lantas tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda memulai startup lantaran usia yang mungkin sudah tidak muda lagi. Berapapun usiamu, kamu bisa
membuat sesuatu yang berguna bagi orang lain atau membuat solusi bagi permasalahan yang dialami banyak orang. Kamu juga bisa membuat pengguna semakin ketergantungan dengan produkmu lantaran mereka sangat terbantu dengan kehadiran bisnismu. Atau mungkin jika suatu hari nanti kamu mengalami kegagalan, setidaknya kamu sudah berani mencoba. Kamu lebih beruntung mengalami gagal daripada menyesal karena menunda untuk memulai dan tidak mendapatkan pembelajaran dari pengalaman.
Membangun startup tidak pernah lebih mudah dibandingkan kamu segera memulainya hari ini. Tidak usah pedulikan berapa usiamu, yang penting kamu punya ide yang siap untuk dieksekusi dan keberanian melakukan validasi. Jadi, apakah kita sudah terlalu tua untuk memulai startup? Kami harap usia bukan menjadi sebuah standar semu yang menjadikanmu takut untuk memulai hal baru.
. . .
Artikel ini telah terbit pada Buku Saku RINTISAN Edisi 9: Seni & Hiburan Berbasis Digital. Silakan klik link ini untuk membaca artikel eksklusif lainnya di RINTISAN.
Bagikan artikel ini