Karena semua akan ‘ngonten’ pada waktunya,
kamu juga harus merencanakan content marketing
untuk startup dan bisnismu ya!
Kini content marketing jadi salah satu hal wajib yang dilakukan oleh semua pelaku bisnis. Tak mengenal bidang industri dan skala perusahaannya, content marketing pasti jadi cara ampuh perusahaan mendekati target pasarnya. Namun sebelum lebih jauh, kita perlu mundur sebentar untuk mengenal apa sebenarnya content marketing itu.
Content Marketing Institute mendefinisikan:
Content marketing adalah pendekatan atau strategi pemasaran yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten (tulisan, video, foto/gambar, infografis, podcast, dll) yang relevan, bermakna, dan dilakukan secara konsisten sehingga menarik pembeli baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Mengacu pada definisi tersebut serta kaitannya dengan situasi sekarang, kunci kesuksesan strategi marketing ini menitikberatkan pada makna dari konten yang akan kamu buat. Ketika konten tersebut memiliki nilai tersendiri bagi target pasarmu, kamu akan mendapat perhatian dan bisa dengan mudah menggerakan mereka untuk membeli produkmu.
Selain menguntungkan penjualan, content marketing juga memiliki kekuatan lain yang tidak dimiliki strategi marketing tradisional, yaitu membangun citra baik. Konten-konten yang dihasilkan sebagai bentuk strategi tersebut bisa memengaruhi cara pandang orang-orang terhadap produk juga brand-mu. Maka dari itu, penting bagi startup dan bisnis kecil untuk menggunakan content marketing agar bisa dikenal secara luas.
Setelah paham dengan pengertian content marketing dan alasan untuk menggunakannya, langkah selanjutnya kamu perlu tahu apa yang harus dilakukan. Ada lima tahapan awal bagi startup dan bisnis kecil dalam memulai content marketing, simak baik-baik ya.
1. Tentukan tujuan yang jelas dan buat strategi
Kamu perlu menanamkan gagasan kuat atas apa yang mau kamu capai dalam menjalankan strategi content marketing. Apakah untuk meningkatkan brand awareness? Meningkatkan penjualan? Memperluas target pasar? Apa pun tujuannya bisa kamu capai dengan menetapkan urutan strategi secara rinci. Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Timebound) dalam tahapan ini.
2. Riset target audiens
Kamu tidak bisa memaksakan kontenmu dapat diterima semua orang. Cobalah untuk mengidentifikasi persona orang-orang yang jadi sasaran content marketing-mu. Walau seiring berkembangnya konten, audiensmu bisa meluas, kamu perlu menetapkan target audiens utama yang memiliki potensi besar untuk menguntungkan bisnismu. Mulai dari gender, usia, latar belakang pekerjaan/pendidikan, karakteristik, dan sebagainya. Pada tahapan ini, kamu bisa gunakan survei agar bisa mengenal lebih jauh audiens yang bisa kamu targetkan atau bisa juga dengan mulai berbincang dengan teman-teman terdekatmu atau sesama pelaku bisnis.
3. Analisis kompetitor
Cari tahu siapa pesaingmu dan apa yang mereka sedang lakukan, hal tersebut penting dalam menyusun strategimu. Pelajari kekurangan dan kelebihan pelaku bisnis yang bergerak di bidang serupa, kamu bisa buat daftar kompetitormu dan perhatikan jenis konten seperti apa yang mereka hasilkan, platform apa saja yang mereka pakai, dan apa celah-celah kosong yang bisa diisi startup atau bisnismu.
4. Tetapkan platform untuk mendistribusikan konten
Pilih platform yang paling sesuai dengan target audiensmu. Perhatikan juga jenis konten yang kamu produksi, jika lebih banyak video gunakanlah TikTok, Instagram, atau YouTube, jika lebih banyak tulisan yang disertakan foto gunakanlah halaman website bisnismu. Kamu bisa mengoptimalkan lebih dari satu platform untuk hal ini. Pastikan konten-kontenmu bisa diterima dan dinikmati audiensmu dengan nyaman.
5. Buat editorial plan
Kamu perlu menampung ide, referensi, topik, jumlah konten, jenis konten, sampai jadwal yang jelas untuk menggunggah konten-kontenmu. Tuangkan semua hal tersebut dalam editorial plan, kamu bisa membuatnya rutin setiap bulan. Editorial plan membantu proses koordinasi untuk pembuatan dan pendistribusian konten.
Selain melakukan tahapan-tahapan tersebut, langkah penting selanjutnya adalah proses membuat konten. Kamu harus bisa menyajikan konten yang kreatif, informatif, dan relevan agar bisa memiliki makna yang membekas bagi audiensmu. Akan menjadi sia-sia jika 5 tahapan awal ini sudah kamu lakukan dengan baik, namun pembuatan kontennya tidak dilakukan dengan maksimal. Maka dari itu, koordinasi dan brainstorming yang dilakukan tim-mu secara berkala akan membuat hasil konten-konten bisnismu lebih beragam dan menarik.
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
. . .
— Tulisan dibuat oleh Mayasti Dwidya Nastiti.
Bagikan artikel ini