Siapa yang kini tak luput dari media sosial — kanal yang memiliki direktori lengkap dari setiap konsumen di planet ini? Bahkan indeks dan target pemasaran dapat ditentukan berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi, dan ratusan detail lainnya.
Media sosial menghadirkan ruang yang begitu detail dan lengkap. Hidup kita kerap dimudahkan dengan adanya media sosial. Maka, ungkapan ini rasanya begitu tepat: kita hidup di masa depan.
Tetapi, tentu saja, dengan kekuatan besar datanglah tanggung jawab besar. Media sosial adalah alat. Sebaik apa pun alat yang tersedia, jika tak digunakan dengan baik hanyalah berujung hasil tak maksimal.
Ketika berbicara tentang iklan media sosial, eksekusi adalah segalanya, dan sembilan puluh persen pekerjaan sesungguhnya terjadi sebelum iklan diluncurkan. Pelik, ya?
Nah, ada tujuh langkah yang perlu kamu lakukan sebelum meluncurkan kampanye media sosial agar pesanmu bisa sampai ke audiens yang diinginkan.
1. Ketahui apa tujuan kamu
Meluncurkan kampanye media sosial tanpa menetapkan apa tujuan kamu selayaknya memulai perlombaan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya sedang kamu perjuangkan. Bagaimana kamu tahu ke mana kamu pergi, atau kapan kamu sampai di sana? Atau seberapa cepat kamu harus berlari?
Saat kamu merencanakan kampanye, pastikan kamu mengambil waktu yang cukup untuk benar-benar mematangkan serta mengasah tujuan kampanye.
Semakin spesifik tujuan kamu, semakin mudah untuk mengetahui apakah kamu mencapai sasaran.
2. Ketahui metrik yang akan kamu telisik
Langkah kedua menuju periklanan media sosial yang sukses: memutuskan metrik mana yang akan kamu lihat untuk menentukan seberapa efektif kampanye kamu dalam mencapai tujuan kamu.
Metrik yang harus diperhatikan tentu bervariasi dari satu platform ke platform lainnya. Secara umum, berikut adalah bucket utama yang dapat kamu lihat:
Reach
Jumlah total orang yang telah melihat iklan kamu.
Engagement
Metrik ini sangat bergantung pada platformnya. Untuk Twitter, engagement dapat mencakup likes, share, retweet, komentar, dan banyak lagi. Metrik ini mengidentifikasi seberapa baik iklan kamu dianggap relevan oleh audiens seberapa sukses iklanmu setelah disebar di jagad maya.
Link clicks
Jumlah orang yang menganggap penawaran di iklan kamu cukup menarik sehingga mereka siap mempelajari lebih lanjut.
Conversion
Untuk kampanye yang berfokus pada penjualan, ini adalah yang terbesar: berapa banyak audiens kamu yang mengikuti arahanmu sampai ke halaman pendaftaran atau pra-pemesanan? Link clicks dan konversi memberikanmu beberapa informasi yang cukup penting tentang kampanye kamu secara keseluruhan.
Biaya per akuisisi (BPA)/Cost per Acquisition (CPA)
Dalam hal metrik, CPA jelas merupakan angka yang ingin kamu lacak untuk mengawasi pengeluaran kampanye kamu. Semakin rendah biaya per akuisisi kamu, semakin hemat biaya kampanye kamu.
Ketika berbicara tentang metrik, ada hal yang perlu diingat: jangan kumpulkan data kampanye hanya demi ‘melihat’ angka. Gunakan data yang terkumpul sebagai dasar penentuan langkah selanjutnya dan pembuatan keputusan yang mampu mengarah ke kesuksesan produk kamu.
3. Identifikasi audiens kamu
Ada tiga jenis audiens utama yang dapat kamu targetkan melalui iklan media sosial.
Retargeting
Penargetan ulang mengacu pada pengguna yang sudah memiliki eksposur ke produk kamu.
Lookalike
Pengguna yang “terlihat” seperti pengguna produkmu, pengunjung situs web, atau audiens lain yang sudah kamu miliki.
Interests/demographics
Jika kamu membangun audiens kamu dari awal, atau mencoba mencari tahu siapa audiens kamu, di sinilah kamu bisa memulai. Luangkan waktu untuk mengasah beberapa karakteristik utama atau demografi dalam menentukan target pasar kamu. Kemudian, asah pesan kampanyemu agar memiliki kedekatan dengan audiens yang ingin kamu sasar.
4. Siapkan kanal yang akan kamu pakai
Langkah selanjutnya dalam periklanan media sosial: memahami bagaimana media sosial memenuhi kebutuhan kampanye produkmu.
Strategi media sosial tidak berguna jika kamu tidak memiliki rencana lanjutan, seperti apa yang ingin kamu lakukan setelah pengguna mengklik tautan yang kamu berikan? Kamu perlu memastikan bahwa pesan kampanyemu senantiasa konsisten dengan narasi serta pesan yang kamu tekankan di kanal lain produkmu.
Dengan kata lain: jika kamu merencanakan beberapa kampanye media sosial yang berbeda, buat beberapa variasi halaman atau kanal yang berbeda, tetapi tetap dengan pesan kampanye yang sejalan.
Ingat: iklan media sosial kamu tidak berdiri sendiri. Iklanmu sesungguhnya menjadi bagian dari sistem ‘tata surya’ yang bergerak dan saling berkaitan di semesta pemasaran startup kamu.
5. Bijak dalam menentukan anggaran kamu
Ini adalah pertanyaan di benak setiap founder yang kekurangan uang: berapa banyak uang yang harus aku keluarkan untuk kampanye media sosial dan mendapatkan hasil yang ingin aku capai?
Well, sebenarnya tidak ada aturan baku dan instan.
Hal utama yang perlu kamu ketahui tentang pembelanjaan iklan media sosial: pahami korelasi berapa banyak yang kamu belanjakan dan berapa lama kamu harus menjalankan kampanye sebelum kamu mendapatkan hasil yang berarti.
Satu hal yang harus dihindari: jangan berasumsi bahwa lebih banyak uang yang dihabiskan secara otomatis akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Terus uji dan mengoptimalkan saat kamu meningkatkan belanja iklan. Pastikan kamu mengalokasikan anggaran untuk iklan dan kampanye yang memberi hasil baik.
6. Menjadi unik dan relevan adalah jalan ninja
Pertanyaan di benak semua orang adalah: apa sebenarnya yang membuat kampanye dan iklan media sosial begitu bagus?
Dua ramuan utamanya adalah: relevansi dan keunikan iklan kamu.
Ingat, rentang perhatian audiens kini lebih pendek dari yang sudah-sudah. Jika tidak relevan, kamu membuang-buang waktu dan uang kamu.”
Dengan begitu banyak produk yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen, kamu benar-benar harus menonjol.
Kreativitas menjadi ramuan kedua terpenting agar produkmu mendapatkan perhatian pengguna. Tak hanya itu, kamu juga harus berpikir tentang bagaimana pesan kamu tersampaikan dengan baik.
Publikasikan kampanyemu ke publik, lalu lihat hasil dan reaksi terhadap kampanye tersebut.
Dua elemen terbesar yang harus diuji dan dioptimalkan dari waktu ke waktu adalah kreativitas dan konten iklan. Fokuslah pada dua hal tersebut saat merencanakan kampanyemu.
7. Uji, Optimalkan, Ulangi
Setelah kampanye media sosial naik tayang, pekerjaan sesungguhnya baru saja dimulai. Peluncurak kampanye hanyalah garis awal. Sekarang kamu harus benar-benar menjalankannya, menentukan seberapa keras kamu harus mendorong untuk melewatinya — dan bagaimana kamu perlu menyesuaikan diri agar tetap berada di jalur.
Referensi:
. . .
— Tulisan dibuat oleh Sattwika Duhita.
Bagikan artikel ini