fbpx

5 Cara Membangun Budaya di Startup yang Positif

Siapa yang tidak mau startupnya lebih mudah melakukan perekrutan, retensi karyawan yang lebih lama, motivasi karyawan meningkat, dan produktivitas yang lebih besar?

Tentu semua pemimpin di startup menginginkan hal itu.

Tapi, tidak semua orang bisa merealisasikannya, karena mereka memilih untuk menyerah atau menyepelekan budaya startup. Padahal budaya startup yang tepat bisa memberikan sejuta manfaat untuk startupmu.

Jadi, sebenarnya, apa itu budaya startup?

Budaya startup adalah budaya kerja yang punya tujuan untuk menyelesaikan masalah dan rintangan pertumbuhan yang terjadi di startup.

Bagaimana cara membangun budaya di startup?

1. Mempekerjakan orang yang tepat

Saat merekrut karyawan, tidak hanya masalah keterampilan saja yang perlu kamu pertimbangkan, tapi kamu juga perlu mempertimbangkan kecocokan antara calon karyawan dengan budaya kerja yang dimiliki oleh startupmu.

Mempekerjakan orang yang tepat lebih dari sekedar mendapatkan kandidat berkualitas yang memenuhi syarat. Kamu bisa mempertibangkan beberapa hal ini, seperti:

  • Bagaimana kesehatan secara emosional/mental dan fisik mereka?
  • Apa saja yang bisa menjadi motivasi mereka dalam bekerja?
  • Apakah mereka cocok bekerja dengan anggota tim yang lain?

2. Peduli dengan karyawanmu

Membangun budaya startup membutuhkan modal utama yaitu karyawan-karyawanmu. Sehingga kamu perlu memberikan perhatian lebih besar kepada mereka agar bisa cocok dengan budaya yang kamu bawa dalam perusahaan.

Kamu harus benar-benar peduli dengan kesejahteraan dan kesuksesan mereka. Ibaratnya, mereka tidak akan peduli denganmu apabila kamu tidak peduli dengan mereka. Kepedulian dan perhatian dari pemimpin selaras dengan pertumbuhan kinerja dan juga kontribusi dari karyawan.

Setiap karyawan akan berusaha melakukan pekerjaannya sebaik mungkin, tapi bagaimana pun, kamu sebagai pemimpin pasti ingin mereka bekerja lebih baik lagi, bukan?

Maka dari itu, sifat empati bisa kamu tunjukkan pada karyawan. Pastikan bahwa mereka benar-benar tahu bahwa kamu peduli dengan mereka. Maka, mereka akan lebih mudah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanmu.

3. Memimpin dengan contoh

Secara teori, kita akan dihargai apabila kita menghargai orang lain. Sama halnya dengan kepemimpinan. Pastikan kamu sebagai pemimpin memberikan contoh dengan teladan. Ingatlah untuk memberikan kebaikan kepada semua karyawan dan bersikap tegas apabila terjadi pelanggaran.

Misalnya memaafkan kesalahan karyawan dan memberikan kesempatan mereka untuk memperbaiki kesalahannya dan melakukan yang lebih baik lagi.

4. Memberikan pengakuan atas kinerja

Jika di poin sebelumnya kita membahas tentang ketegasan dan kesalahan karyawan, maka di poin ini kita harus memberikan pengakuan kepada karyawan yang menunjukkan kinerja terbaiknya.

Memberikan pengakuan dan penghargaan bisa diberikan kepada karyawan yang tidak segan memberikan kontribusinya secara maksimal terhadap perusahaan. Hati-hati jangan sampai menjadi pemimpin yang abai terhadap hal ini, karena orang yang merasa tidak dihargai akan ragu untuk memberikan kinerja terbaiknya di kesempatan berikutnya.

5. Membangun hubungan dengan tim

Ingatlah bahwa kita berkomunikasi antar sesama manusia. Jadi, jangan lupa untuk terus memperkuat hubungan dengan tim yang kamu miliki.

Kamu bisa mempelajari karakter dan kepribadian dari karyawanmu. Selain itu, kamu juga bisa berempati dan membantu mereka saat mereka mengalami masa sulit. Mungkin mereka membutuhkan hari libur atau justru berangkat lebih awal pada hari tertentu. Dukung anggota tim-mu apabila mereka memiliki masalah, misalnya dengan menyediakan jasa psikolog atau bantuan lain yang relevan terhadap masalahnya.

Menjalin hubungan dengan anggota tim adalah salah satu cara untuk tahu seperti apa kinerja terbaik dari setiap orang. Tidak hanya itu, membangun hubungan yang baik adalah cara paling ampuh untuk mengetahui kapan terjadinya masalah atau apa yang bisa menjadi pengganggu atau pemicu dari kesulitan yang mereka hadapi.

Itu tadi beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk membangun budaya kerja di startup. Ingatlah bahwa budaya kerja tidak sama dengan lingkungan kerja. Misalnya dengan membangun ruang santai dengan konsol game dan snack gratis di pantry tidak serta merta menyelesaikan masalah budaya kerja di startupmu. Maka, fokuslah untuk memperkuat core-nya dengan menciptakan budaya kerja yang paling tepat untuk startupmu. Semangat terus, ya!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini