Siapa bilang perempuan tidak bisa jadi founder startup? Tentu bisa, dong. Kini, semakin banyak perempuan yang menduduki jabatan tinggi di perusahaan, bahkan membangun bisnis mereka sendiri.
Terlepas dari terbukanya peluang berkarir bagi wanita, kamu perlu memilih mana nasehat karir yang perlu kamu terapkan dan mana yang harus diabaikan. Karena, banyak nasehat karir yang justru memperkuat biar gender. Misalnya, dengan melegitimasi status quo, hingga nasehat yang berusaha “memperbaiki” perempuan dibandingkan memperbaiki sistem kerja agar lebih setara.
Dilansir dari Harvard Business Review, berikut ini beberapa nasehat atau saran karir yang perlu kamu abaikan sebagai wanita. Artikel ini juga akan menjelaskan nasehat seperti apa yang seharusnya kamu terapkan untuk mendukung perjalanan karirmu.
1. Memiliki sosok mentor
Kata ‘mentor’ mungkin identik dengan orang yang bisa memberikan masukan serta tempat cerita untuk menumpahkan keluh-kesahmu dalam berkarir. Dibandingkan ‘mentor,’ kamu sebaiknya berfokus mencari sosok ‘pendukung’ atau ‘champion’.
Champion adalah orang yang mampu melakukan apa pun untuk mendukungmu. Carilah sosok champion yang punya banyak relasi dan koneksi ke orang-orang di posisi tinggi, yang berani memanfaatkan hal tersebut untuk mendukung perkembangan karir dan bisnismu. Kata lainnya, champion seperti brand ambassador loyal yang mau mengerahkan kemampuannya untuk mendukungmu, tidak hanya sekedar tempat cerita dan meminta saran saja.
2. Mengubah cara berbicara
Perempuan seringkali disarankan untuk mengubah cara berbicaranya menjadi lebih tegas. Seperti:
- “Berhenti bilang maaf setiap saat.”
- “Tidak perlu meminta izin untuk hal sekecil itu.”
- “Jangan gunakan kata ‘hanya’ sebagai kualifikasi.”
Itu bukanlah hal yang buruk untuk dimiliki. Tapi, daripada fokus untuk memperbaiki perempuan, alangkah lebih baik untuk memperbaiki pria yang kurang pantas dan tidak kompeten di dunia kerja. Nyatanya, kebanyakan dari masalah yang ada di perusahaan seperti bullying, korupsi, pelecehan, dan pemimpin yang toxic adalah akibat dari kurangnya ‘batasan’ atas kekuasaan pemimpin pria.
Jadi, saran terbaik bagi para wanita adalah untuk bebas berbicara sesuai yang kita inginkan!
3. Keharusan untuk percaya diri
Percaya diri adalah hal yang baik, tapi harus diseimbangkan dengan kemampuan yang kamu miliki. Nyatanya, hanya 9% orang dengan kepercayaan diri tinggi yang benar-benar berkompeten.
Wanita sering disalahkan karena kurang bersikap asertif dalam bekerja. Tapi, ketika wanita berperilaku demikian, mereka sering disalahkan karena tidak bersikap seperti stereotipe perempuan yang penurut.
Jadi, tidak perlu menyalahkan dirimu jika kamu merasa kurang percaya diri. Alih-alih bersikap percaya diri tanpa alasan, coba terapkan self-awareness yang akan menjadi aset kuat untuk kepercayaan dirimu. Artinya, ingatkanlah diri sendiri bahwa apa yang kamu kerjakan adalah hasil jerih payahmu, sehingga sudah sepantasnya kamu percaya diri. Sehingga, rasa percaya diri itu tidak hanya sekedar omong kosong tanpa hasil kinerja yang jelas.
4. “Fake it till you make it”
Maksudnya adalah, kamu tidak perlu berpura-pura untuk menyamakan kemampuan dengan rekan kerja yang lain. Sebaliknya, tanamkan niat untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Suarakanlah pencapaianmu, niatmu, dan visimu yang dapat membuatmu diakui dan diberikan penghargaan yang pantas atas kemampuanmu dalam bekerja.
5. Jadi diri sendiri
Tapi, menjadi diri sendiri terutama di lingkungan kerja memang hal yang menantang. Karena kita juga harus menyesuaikan perilaku dengan ekspetasi atasan kita, hingga menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang ada. Nah, solusinya, carilah atau buatlah lingkungan kerja yang mendukung terciptanya high-performing teams.
Menurut Google, tim yang high-performance akan tercipta ketika ada phychological safety, yaitu rasa aman untuk berbicara secara terbuka dan apa adanya dengan tiap anggota, tanpa rasa takut dengan dampak yang akan terjadi. Itulah yang akan mendorongmu menjadi diri sendiri versi terbaik di lingkungan kerja.
Itulah beberapa pembenaran mengenai nasehat karir untuk wanita. Semoga, artikel ini bisa memberikan semangat untuk para wanita muda Indonesia dalam berkarir dan menciptakan solusi bagi masyarakat di Indonesia!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini