Upselling artinya menjual produk yang harganya lebih mahal dari yang sudah dimiliki atau dibeli oleh pelanggan. Misalnya, jika pelanggan membeli handphone seharga 10 juta dan penjual menawarkan handphone lain dengan harga 15 juta, itu adalah upselling.
Upselling sering dikaitkan dan bersinggungan dengan cross selling, di mana cross selling umumnya adalah menawarkan produk lain sebagai tambahan atau pelengkap suatu produk. Jika penjual menawarkan handphone seharga 15 juta dan headphone seharga 2 juta, maka hal ini disebut dengan cross selling.
Dua cara penjualan tersebut pada dasarnya adalah hal yang sama, meskipun produk yang dijual berbeda. Upselling dan cross selling membantu pelanggan mendapatkan nilai lebih dari bisnismu, membantu startup mendapatkan loyalitas lebih tinggi, dan tentunya mempertebal dompet startup!
Sebenarnya, ada banyak metode untuk melakukan upselling. Namun, kita dapat mengambil wawasan dari contoh metode upselling yang diterapkan oleh beberapa startup di bawah ini:
1. Meningkatkan penjualan dalam aplikasi
Contoh pertama datang dari startup yang menawarkan layanan ruang penyimpanan cloud, yaitu Dropbox. Ketika pelanggan mendekati akhir dari storage yang tersedia, mereka akan diminta untuk melakukan upgrade versi setiap kali pelanggan memeriksa free space yang ada di aplikasi.
Jika dilakukan pada waktu dan tempat yang relevan, metode ini akan membantu pelanggan untuk mengetahui dan mengingat bahwa solusi sudah tersedia ketika masalah mereka muncul.
2. Melakukan upselling pada keranjang belanja
Umumnya, metode ini kerap digunakan oleh e-commerce untuk meningkatkan pendapatan mereka. Misalnya, ketika pelanggan ingin memesan bunga untuk acara perayaan, mereka akan ditawarkan opsi hadiah yang ‘lebih baik’. Misalnya, alih-alih ‘hanya’ memesan bunga, pelanggan dapat menambahkan hadiah balon atau boneka beruang.
3. Meningkatkan penjualan dalam interaksi dukungan pelanggan
Ini dapat dilakukan ketika sesi live chat dengan pelanggan. Contohnya dengan menawarkan produk yang membantu menyelesaikan masalah mereka. Metode upsell ini populer karena dapat membantu pelanggan menyelesaikan masalahnya dengan menghubungi tim dukungan pelanggan. Tidak hanya itu, upsell dapat memberikan nilai tambah yakni dengan membantu pelanggan menawarkan kenyamanan tambahan dari produk pendukung atau layanan lain yang bisa diberikan oleh startup.
4. Melakukan upsell setelah pencapaian kesuksesan pelanggan
Ada beberapa timing yang tepat untukmu melakukan upsell, salah satunya ketika pelanggan telah mencapai titik tertentu dalam membangun hubungan jangka panjang dengan produk atau merekmu. Misalnya seperti:
- Menjadi pelanggan selama setahun
- Menghabiskan sejumlah jam tertentu di aplikasi
- Menyelesaikan sejumlah tugas tertentu dalam produk
- Login beberapa kali
- Menginstal integrasi atau add-on tertentu
Titik pencapaian tersebut membuktikan bahwa mereka adalah pelanggan yang kerap menggunakan produkmu. Gunakan momen tersebut sebagai peluang emas untuk mengingatkan pelanggan tentang nilai yang dapat mereka peroleh ketika menggunakan produkmu. Kamu juga perlu memikirkan strategi bagaimana caranya untuk meningkatkan penjualan agar mereka dapat melangkah lebih jauh (lebih lama menggunakan produkmu, merekomendasikan produkmu ke orang lain, dan lain-lain).
Kemudian, yang menjadi poin penting, kamu dapat memanfaatkan upselling tidak hanya untuk pendapatan saja, tetapi juga untuk memberikan layanan terbaik pada pelanggan, memberikan mereka nilai lebih, dan membuat pelangganmu lebih bahagia ketika menggunakan produkmu.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini