Dalam dunia bisnis yang kompetitif, menjalin kemitraan bisnis adalah salah satu langkah strategis yang bisa kamu lakukan. Namun, sebelum kamu terjun ke dalam kolaborasi tersebut, ada beberapa pertanyaan yang perlu kamu pertimbangkan dengan matang. Lewat sederet pertanyaan ini, kamu dapat memastikan bahwa kemitraan bisnis yang kamu bangun memiliki dasar yang kuat dan berpotensi sukses di masa depan. Yuk, lihat dari daftar pertanyaan yang pertama!
1. Apakah kita punya tujuan yang sama?
Meskipun keuangan biasanya menjadi motivasi bersama, seberapa besar dan seberapa keras seseorang menginginkannya perlu menjadi pertimbangan penting. Seringkali mitra datang dengan perbedaan finansial yang signifikan denganmu.
Misalnya ada dua orang yang terlibat dalam suatu bisnis startup, di mana salah satu mitra telah sukses secara finansial sebelumnya. Bagi mitra tersebut, bisnis startup ini hanyalah suatu hal yang santai atau tidak menjadi prioritasnya. Namun, mitra yang lain memiliki kondisi sebaliknya, sehingga mereka sangat butuh bisnis tersebut bisa sukses.
2. Seberapa keras kita akan bekerja?
Pertimbangan ini termasuk seberapa banyak jam kerja mereka, apakah mereka akan menjawab email di malam hari atau akhir pekan, atau apakah mereka bersedia untuk bekerja saat hari libur ketika dibutuhkan.
Mengatasi aspek umum ini sangat penting untuk membentuk ekspektasi dan kesepakatan konkret sejak awal. Adanya perbedaan dalam kebiasaan kerja dapat diatasi dengan memberikan kompensasi yang sesuai. Dalam konteks ini, kesetaraan tidak berarti adil secara ekuitas.
3. Bagaimana kita menghargai kontribusi masing-masing?
Ada sebuah contoh kasus di mana dalam perusahaan pakaian ada dua mitra yang memiliki peran berbeda, yakni salah satu mengurus desain, sedangkan yang lain mengurus bisnis. Meskipun perusahaannya sukses, tetapi ada kalanya perasaan tidak dihargai muncul di antara kedua mitra tersebut. Mereka memiliki pandangan berbeda tentang nilai kontribusi mereka. Salah satu mitra berpendapat bahwa desainnya sangat penting, sementara mitra lainnya berpendapat bahwa penjualan produk yang dihasilkan dari desain itulah yang menjadi value utama.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mengakui bahwa semua kontribusi dari setiap pihak sangat berharga dan layak mendapat pengakuan.
4. Bagaimana cara kita dalam mengambil keputusan sulit?
Situasi di mana kamu dan mitra dituntut untuk membuat keputusan sulit mungkin akan muncul di masa mendatang. Sebelum situasi tersebut terjadi, penting bagi kamu dan mitra untuk menentukan cara mengambil keputusan yang tepat di situasi tersebut.
Mitra bisnis seringkali membagi hak pengambilan keputusan, misalnya satu mitra bertanggung jawab atas keputusan pemasaran, sedangkan mitra lainnya bertanggung jawab atas keputusan terkait human resources. Namun, pertimbangkan juga bagaimana cara untuk mengambil keputusan sulit yang melibatkan perbedaan antara kamu dan mitra, terutama keputusan yang berisiko tinggi.
Sebaiknya kamu dan mitra perlu menetapkan rencana atau mekanisme khusus untuk mengatasi perbedaan pendapat yang kuat dalam mengambil keputusan sulit tersebut sejak awal agar tidak mengganggu stabilitas dan keberlanjutan bisnis di masa depan.
5. Bagaimana cara kita mengatasi konflik?
Setiap orang memiliki gaya mengatasi konflik yang berbeda-beda. Beberapa orang merasa nyaman dengan perdebatan yang sengit, sementara orang lain mungkin merasa bahwa perdebatan sengit sebagai sesuatu yang menakutkan atau mengganggu. Nah, sebelum konflik serius pertama kali muncul, penting bagi kamu dan mitra untuk memahami gaya penyelesaian konflik satu sama lain.
6. Apa strategi yang kita gunakan dalam mengelola bisnis?
Bagaimana rencana bisnis disusun dan diimplementasikan dapat menjadi sumber konflik antara kamu dan mitra, apalagi jika keduanya memiliki pandangan berbeda. Dalam kasus ini, komunikasi terbuka, pengertian satu sama lain, dan bersedia untuk menemukan kesepakatan adalah kunci dalam mengatasi risiko terjadinya konflik dalam kemitraan bisnis.
7. Bagaimana akhir dari kemitraan bisnis kita?
Setiap kemitraan pada akhirnya akan berakhir, entah itu berakhir dengan kegembiraan, kesedihan, atau justru gabungan keduanya. Oleh karena itu, penting bagi kamu dan mitra bisnis untuk merencanakan bagaimana kemitraan tersebut akan berakhir sejak awal. Buatlah perencanaan seperti pembagian aset, kepemilikan, dan hak kekayaan intelektual.
Selain itu, penting juga untuk menetapkan perjanjian mengenai protokol komunikasi saat salah satu atau beberapa mitra ingin keluar dari kemitraan, serta perjanjian tentang larangan untuk menggaet karyawan atau pelanggan yang sudah ada. Dengan memiliki perjanjian yang jelas, kamu dan mitra dapat berpisah dengan damai.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini