fbpx

7 Langkah Menemukan Tone of Voice untuk Brand Kamu

Pernahkah kamu merasa pesan yang kamu sampaikan lewat media sosial atau email marketing belum berhasil “kena” di audiens? Udah berusaha bikin konten menarik, tapi responsnya biasa aja. Atau lebih parah, audiens malah bingung dengan gaya komunikasi brand kamu. Kalau iya, bisa jadi kamu belum menemukan tone of voice yang pas untuk brand kamu.

Apa itu brand tone of voice?

Sederhananya, brand tone of voice adalah cara brand kamu “berbicara” dengan audiens. Gaya komunikasi ini mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai yang dimiliki oleh brand kamu.

Misalnya, brand yang ramah biasanya pakai bahasa santai dan hangat, sedangkan brand yang profesional cenderung menggunakan bahasa formal dan to the point.

Dengan menentukan gaya komunikasi ini bikin audiens tahu siapa kamu, apa yang kamu perjuangkan, dan kenapa mereka harus peduli sama brand kamu.

Cara Menemukan Tone of Voice yang Tepat untuk Brand Kamu

Kalau tone of voice sudah pas, kamu bisa membangun kepercayaan audiens dan membuat mereka jadi loyal. Tapi, gimana caranya menemukan tone of voice yang cocok untuk brand kamu? Yuk, ikuti tujuh langkah berikut ini!

1. Tentukan Nilai dan Kepribadian Brand Kamu

Langkah pertama adalah memahami siapa kamu sebagai brand. Apa nilai utama yang brand kamu perjuangkan? Apakah kamu ingin dikenal sebagai inovatif, ramah, atau profesional? Selain itu, pikirkan juga kepribadian brand kamu, apakah lebih santai, serius, atau humoris?

Contohnya, kalau kamu founder startup teknologi, mungkin nilai seperti “inovasi” atau “kecepatan” yang jadi fokus utama. Sedangkan kepribadian bisa lebih modern dan optimis.

2. Pahami Siapa Target Audiens Kamu

Kamu harus tahu siapa yang ingin kamu ajak bicara. Apa kebutuhan, preferensi, dan tantangan mereka? Dengan memahami audiens, kamu bisa menyusun komunikasi yang benar-benar ngena. Coba anggap audiens kamu seperti mitra bisnis yang ingin kamu kenal lebih dekat. Lakukan riset mendalam tentang gaya komunikasi yang mereka sukai.

3. Lirik Kompetitor

Coba intip gaya komunikasi kompetitor. Apa yang mereka lakukan dengan baik dan apa yang mungkin kurang efektif? Dari sini, kamu bisa menemukan celah untuk bikin brand kamu lebih menonjol.

Tapi jangan sekadar meniru, ya. Gunakan insight yang kamu temukan untuk membuat tone of voice yang lebih otentik dan beda dari yang lain.

4. Pilih Gaya Komunikasi yang Sesuai

Saatnya memutuskan bagaimana brand kamu mau terdengar. Apakah lebih santai dan seru, atau lebih serius dan informatif? Pastikan gaya ini cocok sama audiens dan platform yang kamu gunakan.

Contohnya untuk startup kuliner, gaya santai dan menggugah selera mungkin lebih cocok di Instagram. Lain halnya dengan fintech startup, gaya komunikasinya mungkin lebih serius di LinkedIn.

5. Buat Panduan Gaya Komunikasi

Dokumentasikan aturan-aturan gaya komunikasi kamu dalam panduan tone of voice. Panduan ini harus mencakup kata-kata yang boleh digunakan, yang harus dihindari, serta contoh-contoh komunikasi untuk berbagai platform. Dengan panduan ini, tim kamu akan lebih konsisten dalam menyampaikan pesan, terlepas dari siapa yang menulisnya.

6. Konsisten Itu Kunci

Audiens lebih percaya sama brand yang konsisten. Sebuah riset menunjukkan bahwa 87% konsumen lebih suka brand yang punya gaya komunikasi konsisten di berbagai kanal.

Jadi, pastikan tone of voice yang kamu pilih sudah sama di semua platform, mulai dari media sosial, email, sampai website. Jika dibutuhkan, kamu bisa melakukan eksperimen kecil untuk mengukur respons audiens dan sesuaikan dengan gaya komunikasimu.

7. Selaraskan dengan Strategi Bisnis

Langkah terakhir untuk menemukan tone of voice untuk brand kamu adalah dengan memastikan bahwa gaya komunikasi kamu sudah sejalan dengan visi dan tujuan bisnis. Kalau visi kamu ingin jadi pelopor di industri tertentu, gaya komunikasi kamu juga harus mencerminkan itu.

Ingatlah bahwa tone of voice yang tepat bukan sekadar bikin pesan kamu tersampaikan ke audiens, tapi juga membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang dengan audiens.

Dengan mengikuti 7 langkah ini, kamu tidak hanya punya gaya komunikasi yang kuat, tapi juga bikin brand kamu makin relevan di mata audiens. Selamat mencoba, dan jangan lupa terus evaluasi supaya hasilnya semakin maksimal, ya!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini