Kita sudah sering mendengar istilah “brand tone of voice,” yaitu cara bagaimana bisnis mengomunikasikan pesan yang dibawa brand kepada target audiens. Dengan brand voice yang tepat, tujuan baik kita untuk menyelesaikan masalah konsumen akan tersampaikan dengan baik serta menyasar audiens yang ideal.
Brand voice melibatkan banyak perpaduan, seperti diksi, emosi, dan cerita penuh makna dibalik brand itu sendiri. Brand voice mencerminkan ‘kepribadian’ produk kita, yang tercermin di segala platform komunikasi dengan audiens, termasuk media sosial, blog, hingga cara tim customer relations berinteraksi dengan pelanggan.
Karena itulah, ketika membangun startup, kamu harus memikirkan brand voice yang memikat audiens dan menerapkannya secara konsisten dalam setiap strategi konten marketing.
Secara garis besar, brand voice yang baik memiliki 5 kriteria berikut ini:
- Konsistensi: Seragam di semua saluran dan interaksi.
- Autentisitas: Mencerminkan identitas dan keunikan produkmu dibanding pesaing.
- Transparansi: Bisa menyampaikan pesan secara jelas dan efektif.
- Emosi: Melibatkan emosi dan empati untuk terhubung dengan audiens secara lebih dalam.
- Relevansi: Beresonansi dengan audiens yang tepat.
Nah, ada 5 langkah merancang brand’s tone of voice yang unggul, dilansir dari artikel copyblogger.com.
- Tentukan Nilai Produkmu
Pertama-tama, kamu harus memastikan agar brand voice selaras dengan visi dan misi startupmu, serta relate dengan target audiens. Untuk memastikan nilai produkmu, kamu bisa:
- Memprioritaskan nilai-nilai inti yang mewakili identitas brand dan apa yang kamu harap orang-orang akan pikirkan terkait produkmu.
- Mintalah masukan dari karyawan dan pemangku kepentingan.
- Kamu juga bisa mengadakan workshop, sesi diskusi, dan terlibat dengan komunitas untuk membantu mengidentifikasi apa nilai inti brand-mu.
2. Identifikasi Target Audiens
Memahami audiens adalah kunci untuk merancang brand voice dengan efektif. Kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Lakukan riset pasar untuk mempelajari preferensi, masalah, dan kebiasaan mereka. Kamu bisa melakukannya lewat media sosial, survei, atau formulir feedback pelanggan.
- Buatlah persona konsumen yang detail untuk menggambarkan seperti apa konsumen idealmu.
- Identifikasi di mana audiens menghabiskan waktu secara online dan offline.
3. Analisis Saluran Komunikasi yang Kamu Gunakan
Ini untuk mengetahui sejauh mana konten komunikasmu sudah sesuai dengan brand voice yang kamu inginkan. Caranya adalah:
- Tinjau ulang situs web startup atau brand-mu, termasuk profil media sosial, konten pemasaran, dan bagaimana customer support berintaksi dengan pelanggan di kanal komunikasi.
- Identifikasi inkonsistensi dan area yang membutuhkan perbaikan.
- Pastikan konten yang sudah ada mencerminkan nilai inti yang telah ditentukan dan relate dengan target audiens.
4. Tentukan Kata yang Mendeskripsikan Kepribadian Brand.
Sekarang, pilihlah serangkaian kata sifat deskriptif yang mencerminkan kepribadian dan brand tone kamu. Contoh kata sifat deskriptif meliputi:
- Friendly: Ramah, kasual, akrab dengan audiens.
- Professional: Professional dan lebih formal.
- Playful: Cocok untuk target audiens anak muda.
- Authoritative: Berwibawa dan formal.
5. Buatlah Panduan Brand Voice.
Untuk menjaga konsistensi dalam brand voice, buatlah pedoman brand voice yang komprehensif yang mencakup:
- Tentukan tone, gaya bahasa, dan kepribadian brand.
- Prinsip-prinsip pesan: Uraikan dengan rinci bagaimana brand dapat mengomunikasikan respon terhadap berbagai topik dan situasi.
- Buat juga ‘Dos dan Don’ts’, atau apa saja gaya bahasa yang baik untuk diterapkan dan yang harus dihindari.
- Berikan contoh frase dan kalimat yang mengilustrasikan brand voice dalam berbagai konteks.
Gimana, founder? Sudah lebih paham tentang cara membuat brand voice yang baik? Semoga kamu bisa menerapkan langkah-langkah ini untuk startupmu, ya!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini