Mendirikan dan mengembangkan startup tidak bisa dilakukan sendirian. Kamu membutuhkan sosok partner, atau co-founder sebagai teman berjuang dan bertukar pendapat sehingga startupmu dapat berkembang dengan baik. Tapi, mencari co-founder tidak sesederhana yang dibayangkan. Nyatanya, banyak kasus di mana co-founder mundur ditengah jalan, meninggalkan founder seorang diri melanjutkan startup.
Tentunya, kamu ingin mempunyai co-founder yang membantu pekerjaanmu, bukan malah memperkeruh keadaan. Untuk itu, ada beberapa aspek penting yang perlu kamu pertimbangkan ketika memilih co-founder.
Dilansir dari founder.com, inilah 5 aspek penting tersebut:
1. Visi dalam berbisnis
Pastikan kamu mengetahui apa tujuan partnermu dalam berbisnis. Pastikan co-founder berkomitmen dalam jangka panjang, bukan hanya sekedar mendirikan startup lalu mundur secepatnya. Intinya, kamu harus memiliki pemikiran dan visi yang sama dengan co-founder.
Coba tanyakan kepada calon co-founder:
- “Bagaimana kamu melihat bisnis ini dalam 1 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun ke depan?”
- “Menurutmu, apa arti kesuksesan?”
Tidak ada jawaban yang benar atas pertanyaan di atas. Kamu hanya perlu memastikan bahwa kamu dan co-founder berada di “jalan” yang sama.
2. Gaya berkomunikasi
Perhatikan juga bagaimana calon co-founder berkomunikasi. Apakah ia lebih suka berkomunikasi secara langsung, atau melalui media tertulis? Carilah co-founder dengan gaya komunikasi yang cocok denganmu agar kerja sama tim dapat berjalan lancar.
3. Pengalaman dan kemampuan
Cari tahu pengalaman co-founder dalam dunia bisnis. Pastikan co-founder memiliki pemahaman yang kuat tentang industri yang ingin kamu geluti. Selain itu, carilah co-founder yang dapat melengkapi kekuranganmu. Kamu tidak butuh partner bisnis dengan skill yang serupa denganmu. Sebaliknya, carilah co-founder yang membawa keterampilan baru sehingga startupmu bisa lebih berkembang.
4. Kepribadian dan latar belakang
Yang tidak kalah penting, pastikan kamu dan co-founder memiliki kepribadian yang cocok. Menjadi teman dekat di kehidupan personal bukanlah sebuah keharusan, tetapi pastikan kalian bisa berinterasi dengan baik dan saling memahami satu sama lain.
Ketahui juga latar belakang pribadi co-founder. Pastikan tidak ada masalah yang berpotensi menjadi masalah besar di masa depan, seperti catatan kriminal atau masalah keuangan pribadi yang serius.
5. Pembagian keuntungan
Terakhir, tentukanlah dengan jelas pembagian profit atau keuntungan serta kepemilikan bisnis sejak awal. Kesepakatan ini akan membantu menghindari konflik di masa depan terkait dengan masalah keuangan dan kepemilikan.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek di atas, kamu bisa menemukan co-founder yang tepat mendukungmu merintis dan mengembangkan startup ke depannya.
Selanjutnya, Bagaimana Cara Menemukan Seorang Co-Founder?
Setelah kamu mengetahui apa yang kamu cari dalam sosok co-founder, langkah berikutnya adalah mencari sosok tersebut. Beberapa cara untuk menemukan co-founder yang cocok adalah melalui:
- Media Sosial: Posting di platform seperti LinkedIn dan Facebook untuk membantumu menemukan teman lama atau rekan kerja yang tertarik membangun bisnis bersama.
- Komunitas Bisnis: Bergabunglah dengan komunitas yang memiliki ketertarikan terhadap startup untuk mencari co-founder potensial.
- Rekan Kerja dan Karyawan: Pertimbangkan orang-orang yang pernah bekerja sama denganmu sebelumnya atau saat ini.
- Teman: Teman bisa menjadi co-founder yang baik, asalkan pilihannya didasarkan pada potensi bisnis, bukan sekadar hubungan pribadi.
- Mentor: Mentor memiliki wawasan atau koneksi yang bisa membantumu menemukan co-founder yang tepat.
Itulah beberapa tips memilih co-founder yang tepat dan cara mencarinya. Semoga artikel ini membantu, ya! Ingatlah bahwa menemukan co-founder bukan proses yang instan. Butuh kesabaran dan ketekunan hingga kamu menemukan partner bisnis yang tepat untuk perjalanan startupmu ke depannya.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini