Mau bikin startup, tapi nggak punya background bisnis. Emang bisa?
Jawabannya bisa, tapi kamu mungkin akan kewalahan.
Namun, kamu bisa menyiasatinya dengan mempelajari dasar-dasar teknik pemasaran (marketing), sehingga setidaknya kamu dapat membaca laporan keuangan dan P&L Statement. Skill tersebut sama pentingnya dengan memahami cara membuat produk atau layanan yang akan kamu tawarkan ke target pasar.
Sebagai bagian dari cara membuat startup, berikut ini 5 fondasi bisnis yang wajib kamu ketahui.
1. Mengenal Startup-mu Sendiri
Sebagai founder, apakah kamu sudah memiliki pemahaman yang baik tentang startup kamu sendiri?
Ingatlah bahwa kamu tidak perlu menjadi seorang ahli atau spesialis untuk meluncurkan startup yang sukses, tapi setidaknya kamu mesti paham bagaimana gambaran keuangan startup kamu saat ini dan di masa depan.
Sebelum mengambil langkah yang lebih jauh, pertama-tama mari pahami dari yang paling dekat dulu, yakni mengenali startup kamu sendiri. Kalau masih terbesit keraguan, berarti ini saatnya kamu membuat daftar pertanyaan, seperti:
- Apakah startup kamu membawa solusi bagi pasar?
- Apa value proposition yang dipegang oleh startup kamu?
- Siapa yang menjadi target pasar startup kamu?
- Bagaimana kesempatan startup kamu di masa depan?
- Bagaimana dengan peluang profit dan pertumbuhannya?
- Siapa yang menjadi kompetitor terbesarmu?
2. Melek Finansial
Melek finansial merupakan salah satu investasi penting yang bisa kamu gunakan sebagai fondasi awal startup-mu. Meskipun bukan spesialis di bidang keuangan, tapi memahami dasar-dasar pembukuan, pajak perusahaan, dan kebutuhan akuntansi lainnya merupakan skill wajib seorang founder startup.
Apakah kamu sudah familier dengan istilah P&L Statement?
Profit and Loss Statement (P&L Statement) adalah laporan laba dan rugi selama periode tertentu yang berisikan informasi tentang mampu atau tidaknya startup kamu menghasilkan laba dengan meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya pengeluaran, atau keduanya.
Mulai sekarang pelajari cara membaca P&L Statement dan pahami perbedaan antara pembiayaan dari hasil utang dan pembiayaan dari hasil ekuitas, karena keduanya berkaitan erat dengan keuangan startup-mu. Nggak ada kata terlambat untuk belajar finansial, ya!
“Finance without strategy is just numbers and strategy without finance is just dreaming.” — Emmanuel Faber, Mantan CEO Danone.
3. Strategi Meningkatkan Cash Flow
Ada banyak tantangan yang akan founder hadapi saat baru meluncurkan startup, salah satunya permasalahan dalam mengelola cash flow.
Cash flow atau arus kas adalah laporan keuangan untuk melacak semua pemasukan dan pengeluaran perusahaan, sehingga apabila ada penurunan atau kenaikan pendapatan bisa lebih mudah diketahui.
Berapa banyak uang yang dapat diharapkan dari startup kamu? Berapa banyak dari total uang tersebut yang terhitung sebagai keuntungan? Serta berapa banyak yang akan digunakan untuk mendanai kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari?
Dengan memahami cash flow, berarti kamu juga punya pemahaman dasar tentang opsi yang dapat dipilih untuk pembiayaan dan fundraising, termasuk venture capital (VC), angel investors, crowdfunding, self-funding, dan masih banyak lagi.
4. Memenuhi Persyaratan Hukum Bisnis
Fondasi bisnis berikutnya yang perlu founder ketahui yaitu memastikan semua persyaratan peraturan dan hukum telah dipenuhi. Aspek hukum bisnis antara lain:
- Struktur bisnis, seperti perseroan terbatas, koperasi, kemitraan, dan kepemilikan tunggal.
- Nama bisnis, pastikan nama perusahaan kamu tidak melanggar hak kekayaan intelektual orang lain.
- Nomor pajak.
- Lisensi dan izin usaha.
Dengan memahami aturan legalitas, kamu dapat mengelola kekayaan intelektual dan mempertahankan hak bisnismu. Pelajari juga kekayaan intelektual lainnya, seperti merek dagang, hak cipta, dan paten.
Nah, guna meminimalkan risiko, perlindungan asuransi akan sangat penting bagi bidang usaha industri vital. Perkaya dirimu dengan informasi tentang berbagai jenis produk asuransi yang tersedia, seperti kewajiban umum, kewajiban profesional, kompensasi pekerja, dan lain-lain.
5. Memahami Dasar-dasar Teknik Pemasaran
Dalam sebuah survei “What Skills Should an Aspiring Founder Prioritize?” yang bersumber dari Survey of 141 Harvard Business School Alumni Who Have Founded Companies, teknik pemasaran menjadi salah satu skill yang dibutuhkan dari seorang founder. Ini termasuk skill sizing the market, product positioning, pricing, dan conversion rate optimization (CRO).
Setiap pengusaha yang baru menginjakkan kaki di medan tempur setidaknya harus memahami dasar-dasar teknik pemasaran untuk menciptakan strategi yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan begitu, kamu dapat mendorong mereka dalam membuat keputusan. Pelanggan atau calon pelanggan tidak membuat keputusan pembelian secepat itu, mereka perlu dibujuk dan diyakinkan.
Itu dia 5 fondasi bisnis yang wajib diketahui founder sebelum bikin startup. Apakah kamu sudah memenuhi kelima dasar bisnis tersebut?
Temukan kiat-kiat bermanfaat lainnya seputar startup hanya di blog Gerakan 1000 Startup Digital. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman atau komunitas kamu yang sedang sama-sama berjuang membangun startup, ya.
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini