Hal-hal ini mudah diingat tapi sering terlewat saat merancang strategi bersama tim.
Bisnis-bisnis game-changer di Indonesia belakangan ini datang dari startup digital. Ekosistem ini tentu menggiurkan buat banyak orang, dan mungkin buat kamu juga. Makanya kamu bisa ada di sini dan tertarik sama artikel ini.
Melihat tren ini, rasanya tiba-tiba ada dorongan di dalam diri kamu untuk membuat model usaha yang menjadi ‘jawaban’ buat banyak orang, atau bahkan sekarang memang sedang kamu jalankan. Dengan banyaknya korporasi besar yang belakangan sudah sulit mengikuti jaman, demand dari generasi muda, maupun percepatan teknologi, ini bisa menjadi celah yang menggiurkan bagi penggiat startup untuk mulai bersinar.
Sayangnya, meski startup sering dipandang sebagai tanah gembur dan penuh dengan inovasi yang pesat–sama seperti korporasi besar yang bisa terkecoh–banyak pula usaha yang gugur di tengah jalan. Selain karena permasalahan sosial maupun finansial, rupanya usut punya usut, ada juga peran dari strategi bisnis yang belum kokoh, loh.
Biar kamu gak salah langkah dalam mengembangkan bisnis kamu, coba kamu ikuti 5 tips ini!
1. Menguatkan Kuda-Kuda
Sering terjadi nih, beberapa CEO yang pendekatan strategi bisnisnya tidak terpusat; target yang terlalu luas namun masih belum familiar bagi dia, target yang terlalu sempit namun tidak profitable, atau bahkan terlalu terlena dengan kesuksesan yang cepat dan jadi lupa untuk mempersiapkan strategi bisnis untuk kemungkinan-kemungkinan berikutnya (terutama kemungkinan terburuk).
Seorang CEO harus bisa mengusahakan cakupan yang pas dan familiar dalam model bisnisnya, sehingga bisa menciptakan bisnis yang memiliki value. Ide secemerlang apapun tidak akan bisa dijalankan tanpa perencanaan yang matang untuk bisa beradaptasi dengan perubahan apapun dalam masyarakat, maupun kebutuhan yang terus berubah-ubah. Contohnya, seorang pengusaha bisa berujung gagal mengembangkan bisnisnya hanya karena dia takut untuk mengambil peluang ekspansi ketika sudah melihat demand yang sebenarnya sanggup ia penuhi.
Penting untuk meyakinkan dulu dirimu dan tim kamu apakah ide bisnis ini mampu kalian jalankan dan realisasikan dalam jangka panjang (tidak berdasarkan impulsivitas) dan berpotensi memiliki nilai yang menguntungkan dan tidak hanya bisa membiayai tim kamu, namun juga bisa menghasilkan profit.
2. Pahami Peluangmu
Banyak orang yang kecele dalam membaca situasi saat sedang merencanakan strategi bisnisnya. Untuk bisa mengubah kesempatan menjadi sebuah strategi, dibutuhkan model bisnis yang mampu mengembangkan nilai dari penawaran kamu.
Tantangan kamu saat ini adalah bagaimana caranya menjual idemu. Sebuah ide yang baik akan selamanya hanya berbentuk ide tanpa realisasi kalau kamu tidak mengoptimalisasikan caramu dalam memperluas kerangka ide kamu. Kondisi-kondisi yang khusus dan krusial juga bisa menjadi peluang bisnismu, loh. Contohnya seperti pandemi Covid-19, tahun ajaran baru akademik, event-event olahraga yang tidak terjadi setiap tahun, dan lain-lain. Pahami celah mana yang cocok untuk kamu lewati.
Ketika sudah memahami peluang tersebut pun, kamu harus mampu meyakinkan calon konsumen untuk bergantung pada bisnismu, kenali betul optimalisasi yang bisa kamu lakukan melalui teknologi, jalur distribusi, maupun seberapa jauh targetmu bisa menjawab atau menjadi solusi atas permasalahan pribadi maupun kolektif yang saat ini sedang terjadi.
3. Mempertajam Daya Jual
Dalam pasar oligopoli, setiap orang bisa mencari peruntungan dalam bidang yang sama dan menjual produk yang serupa. Namun, apa yang membedakan mereka satu dengan yang lain?
Ambil contoh di bidang transportasi online, dari sekian banyak jasa ojol di Indonesia, pasti bisa kita temukan banyak perbedaan yang memberikan konsumen pilihan untuk memakai jasa perusahaan yang mereka rasa cocok dengan preferensi mereka. Nah, sebagai pendiri usaha, kamu pun harus bisa membuat poin mencolok tersebut!
Hal pertama yang harus kamu pikirkan adalah daya tarik dari bisnismu dari sekian banyak kompetitor. Jadilah startup yang solutif kepada konsumen maupun investor yang mempercayakan uangnya kepada kamu.
Kemudian pahami juga skena persainganmu. Jangan cuma terlena dengan merasa ‘beda’ dengan kompetitormu, tapi pikirkan pula reaksi dari sekelompok masyarakat yang akan jadi calon konsumenmu; apakah perbedaan yang kamu bawa itu menjual dan bisa dipahami konsumen?
Terakhir, interaksi dalam persaingan pun tetap penting. Suatu saat ketika usahamu akan bersinggungan dengan kompetitormu, pikirkan kembali bagaimana ‘kacamata konsumen’ bermain; “ketika dihadapkan dengan memilih bisnis gue dan kompetitor gue secara komparatif dan sebelahan, apa yang membuat gue stand-out dibanding bisnis mereka?”.
Pertajamlah analisis bisnismu kesempatan-kesempatan seperti itu.
4. Waspada dengan Fenomena FOMO
Banyak pengusaha yang tidak sadar bahwa semakin sukses usaha yang dia kembangkan, maka akan semakin banyak kompetitor yang meniru model bisnis kamu. Belum lagi perubahan demand yang terus-menerus berubah dan menggoda kamu untuk mengikuti demand tersebut dan tidak ketinggalan dari kompetitor.
Perencanaan yang matang akan membuat model bisnis kamu stabil juga. Dengan mengenali profil dari target market, kamu juga bisa settle dengan perencanaan yang sudah kamu buat. Sebaiknya lakukan dan bangun PR yang baik dengan target market kamu, sehingga top of mind kamu tidak berantakan karena khawatir akan kehilangan pengguna setia.
5. Tetap Resilien dan Berkembang
Perusahaan dalam skala apapun harus memiliki strategy landscape yang baik demi mempertahankan resiliensi bisnisnya. Strategi bisnis yang efektif pun harus diciptakan dengan kreativitas tinggi dan diskusi yang selalu terbuka. Namun, jangan lupakan juga pentingnya penempatan bisnis dan kompetisi dalam ligamu sendiri.
Biarkan bisnismu berkembang apa adanya, namun tetap bereksperimen dalam pakem yang telah kamu tetapkan sebelumnya.
Sudah siapkah kamu untuk membangun strategi bisnis yang solid dan bersaing dalam skala besar? Yuk, mulai dari sekarang!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini