Menjadi seorang digital marketer ternyata bukan peran tunggal. Ia harus punya ‘banyak topi’ yang bisa dikenakan bergantian atau justru bersamaan. Terkadang, ia harus jadi seorang analyst, besoknya harus jadi copywriter, dan nanti sore harus menghitung budget campaign. Jadi, buat bisa jadi seorang digital marketer andal, harus menguasai skill apa aja, sih?
1. Spesialisasi
Entah harus berapa peran yang perlu kamu jalankan, kamu harus punya satu peran jagoan. Artinya, kamu benar-benar menguasai bidang itu. Alasannya, perusahaan yang mature akan mencari specialist dibandingkan dengan generalist. Spesialisasi adalah cara terbaik untuk bisa menjadi hebat dalam bidang tertentu dan dihargai tinggi.
Pernah gak, kamu mendengar marketing skillset models? Untuk menjadi specialist, kamu bisa mengambil inspirasi dari marketing skillset models yang terdiri dari:
- I-shaped marketer: ahli dalam satu bidang pemasaran.
- V-shaped marketer: keahlian dalam satu bidang yang didukung oleh bidang yang berdekatan. Misal kamu ahli dalam content marketing, kemudian kamu bisa SEO, media sosial, analisis data, dan manajemen konten.
- T-shaped marketer: keahlian luas dan mendalam dalam dua bidang. Misalnya kamu bisa menyiapkan campaign dalam email marketing dan social media marketing, tetapi sebenarnya kamu ahli di SEO.
- Phi-shaped marketer: keahlian mendalam di beberapa bidang yang umumnya tidak berdekatan tetapi masih relevan. Misalnya ahli content marketing & growth hacking.
- Comb-shaped marketer: Keahlian mendalam pada berbagai bidang. Misal, seorang CMO yang spesialisasinya dalam content marketing, growth hacking, dan manajemen.
2. Kecerdasan
Mengutip dari ahrefs.com, kecerdasan adalah keterampilan yang memungkinkan kamu untuk bisa memanfaatkan sumber daya yang terbatas semaksimal mungkin. Dalam hal pemasaran digital, itulah waktu dan uang. Dalam pemasaran digital, yang perlu dilakukan adalah melakukan pekerjaan lebih baik daripada pesaing. Ini bukan berarti perlu waktu dan uang yang lebih banyak, lebih tepatnya kamu butuh kecerdasan yang lebih maksimal.
Dalam pemasaran digital, kamu tidak selalu butuh anggaran besar untuk bisa berpromosi dengan efektif. Kecerdasan bisa diperoleh dari solusi yang sudah pernah dicoba dan diuji oleh pemasar lain yang sudah dikenal, kegigihan dalam menemukan solusi, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.
3. Copywriting dan content writing
Copywriting umumnya ditulis dengan singkat, tajam, jelas, langsung ke tujuan. Contohnya iklan pay per click atau deskripsi produk. Tujuannya mengajak pembaca melakukan tindakan.
Content writing umumnya ditulis dengan lebih panjang, misalnya postingan blog atau ebook. Tujuannya untuk memberikan informasi, mengedukasi, atau menghibur. Di mana terkadang content writing mengandung penerapan SEO untuk optimasi kata kunci di artikel.
Menulis bukan tentang bakat, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari. Tulisan tidak harus selalu bagus. Yang penting jelas pesannya, dapat meyakinkan pembaca, dan sesuai dengan objective yang sudah ditetapkan. Kamu juga bisa memanfaatkan writing assistant yang dapat membantumu dalam tata bahasa, menyusun kalimat, dan lain-lain.
4. Lihai dalam data
Untuk jadi seorang digital marketer, kamu tidak perlu jadi jenius dalam data. Yang terpenting, kamu harus mau ‘melek data’, karena semua aspek dalam digital marketing berkaitan dengan data.
Kamu perlu mengumpulkan, membaca, dan mengkomunikasikan data. Wawasan yang didapatkan berasal dari data, keputusan berdasarkan data, hasil berupa data, dan laporan yang juga diisi dengan data.
Jadi, bagaimana supaya lebih baik dalam mengelola data? Jawabannya hanya satu, yaitu seringlah berurusan dengan data dan praktik. Kamu juga bisa ikut kursus dan mengambil sertifikasi.
Seiring dengan berkembangnya dunia digital, penting banget buat digital marketer untuk selalu meningkatkan keterampilan. Terus ikuti tren, merangkul perubahan yang hadir, serta mendapatkan informasi terbaru tentang digital marketing dan dunia seputar startup lewat blog 1000 Startup Digital!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini